Tujuh Bayi di Kabupaten Magelang Lahir pada Tahun Kabisat
Di Kabupaten Magelang, tepatnya RSUD Muntilan, ada tujuh bayi yang lahir tepat pada 29 Februari ini.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, MAGELANG - Momen tahun kabisat yang terjadi hanya empat tahun sekali ini membuat hati orang tua yang baru saja mendapat anugerah momongan berbunga-bunga.
Di Kabupaten Magelang, tepatnya RSUD Muntilan, ada tujuh bayi yang lahir tepat pada 29 Februari ini.
Senyum terkembang di wajah Anik Riyanti yang masih terbaring di ruang Gladiol RSUD Muntilan, Senin (29/2/2016). Anik mengaku berdebar dan senang bisa mendapat momongan dini hari tadi.
Perempuan 28 tahun ini bahkan tidak menyangka jika putri keduanya yang dia lahirkan dengan operasi caesar pukul 01.00 WIB, lahir di tahun kabisat. Bahkan, buah hati dengan suaminya, Luluk Kurniawan (33) menjadi salah satu diantara tujuh anak yang lahir di bangsal Kenanga RSUD Muntilan.
“Rasanya ingin sekali memeluk putri saya. Saya melahirkan dengan penuh perjuangan karena sempat pendarahan beberapa hari. Saya juga malah tidak tahu kalau tanggal ini adalah tahun Kabisat, ya ini anugerah,” kata Anik kepada wartawan.
Warga Desa Jamus, Desa/Kecamatan Ngluwar itu juga belum memiliki rencana buat anaknya nantinya, termasuk belum memikirkan soal nama. Namun, dia bercerita jika persalinan kali ini cukup berkesan.
Dia menyebutkan, sebelum melahirkan putrinya, Anik mengalami pendarahan selama beberapa hari sebelumnya. Anik sempat khawatir karena pendarahan dimulai dari tanggal 17, 20, dan 25 Februari. Terakhir pendarahan dialaminya pada Minggu (28/2) malam kemarin sampai pagi.
Akhirnya, melihat kondisi Anik, keluarga memutuskan agar dia dibawa ke RSUD Muntilan. Perjuangan Anik masih berlanjut. Meski sudah dibawa dan dirawat di RSUD Muntilan, bayinya tidak kunjung lahir. Belakangan diketahui bahwa anaknya tidak bisa keluar karena tertutup ari-ari.
"Bukaannya tidak bisa nambah. Setelah diperiksa dokter ternyata bayinya tertutup ari-ari. Akhirnya dokter memutuskan agar dioperasi caesar," ungkapnya.
Anik yang bekerja di salah satu pabrik garmen di Sleman, Yogyakarta itu mengaku cukup bersyukur, akhirnya putri keduanya lahir dengan selamat dan sehat dengan bobot cukup. “Meskipun harus dioperasi, namun saya cukup lega,” katanya.
Tak hanya Anik, pasangan Maryani (38) dan Supardi (30) warga dusun Kalitengah Desa Giri Tengah, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang juga tidak menyangka buah hatinya lahir secara normal pada tahun Kabisat ini.
“Rasanya senang sekali dan tidak menyangka kalau akan lahir di tahun kabisat, padaha sudah mundur 5 hari dari hari perkiraan lahir (HPL),” jelas Maryani.
Rencananya, anak pertama dengan jenis kelamin laki-laki yang terlahir senin dini hari tersebut akan diberi nama Valentino.
Admin bangsal Kenanga RSUD Muntilan, Sri Prihatini mengatakan ada tujuh anak yang lahir pada 29 Februari kemarin. Dia menyebut, ada lima anak yang lahir dan dua masih dalam proses kelahiran di ruang operasi.
“Untuk lima anak yang sudah lahir, tiga lahir normal dan dua anak lahir caesar,” jelasnya. (Tribunjogja.com)