Oknum Pendeta Dilaporkan Jemaatnya Karena Pelecehan Seksual
Oknum pelayan Tuhan ini melakukan pelecehan berupa memeluk para ibu-ibu, colek payudara, colek bokong, dan memegang tangan.
Penulis: Ferdinand Ranti
Editor: Wahid Nurdin
Laporan wartawan Tribun Manado, Ferdinand Ranti
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Merasa dilecehkan, jemaat Tumumpa, kecamatan Tuminting mendatangi Mapolda Sulut, Rabu (2/3/2016) Siang.
Kurang lebih 10 orang warga Tumumpa ini datang melaporkan kejadian yang dilakukan oleh salah satu oknum pendeta jemaat.
Diduga pelecehan seksual yang dilakukan FJT (50) sudah dilakukannya pada jemaat di daerah Tumumpa sejak Agustus 2015.
Pantauan Tribun Manado, satu di antara korban pelecehan seksual yakni SLG (30) memasuki ruang penyidik dan dilakukan pemeriksaan pengambilan data.
Sejumlah saksi mengatakan kejadian ini terjadi sejak Agustus 2015. Oknum pelayan Tuhan ini melakukan pelecehan berupa memeluk para ibu-ibu, colek payudara, colek bokong, dan memegang tangan.
Salah seorang saksi yakni lelaki RT mengatakan ada belasan korban yang mengalami kasus pelecehan seksual.
"Oknum pelayan ini melakukan aksinya dalam keadaan sadar. Dan menurut saya itu penyakit. Kejadian pelecehan di tempat ibadah, di rumah. Modus untuk pelayanan," jelasnya.
RT menambahkan oknum ini juga berselingkuh dengan seorang bawahannya.
"Kalau dia melaksanakan sk aman. Itu sudah dilapor ke pimpinan atasan lembaga peyalanan, tapi tidak direspon. Kami harap oknum ini diganti dan diproses," harapnya.
Oknum pelayan Tuhan ini sempat tertangkap basah oleh satpam di salah satu pusat perbelanjaan di jalan Piere Tendean sedang melakukan aksi mesum di dalam mobil pribadinya.
Menurut informasi, oknum pelayan ini menyogok petugas (satpam) dengan uang Rp 2 juta untuk menutup mulut.
Kabid Humas Polda Sulut, AKBP Wilson Damanik membenarkan adanya laporan tersebut.
"Indikasi adanya dugaan perbuatan tidak menyenangkan (tidak senonoh) tidak selayaknya dilakukan seorang berprofesi sebagai pelayan Tuhan," jelas Damanik.
Lanjut Damanik, pihaknya sudah terima laporannya sementara sedang diperiksa saksinya.
"Sementara diperiksa dan kita harapkan ini kejadian terakhir. Sementara ini baru menerima laporannya dan masih di BAP sekaligus sampai sejauh mana apakah ada korban-korban lain kita akan kembangkan," imbuh Damanik. (*)