Tenggelamnya Kapal Revalia, Bocah Dirantai Hingga Aksi Kejar-kejaran Polisi Selama Dua Jam
Kapal LCT Revalia 2 tenggelam di Selat Bali, sekitar pukul 13.09 WIB, Jumat siang (4/3/2016).
Penulis: Wahid Nurdin
Malau mengatakan, lantaran kondisi bocah lemah, ia meminta anggotanya untuk memberikan sarapan bagi korban.
Setelah diberi makan, bocah tersebut mengaku tinggal di Jalan Gurila, Gang Mustika No33, Medan Perjuangan.
Dari penelusuran petugas, ternyata yang merantai kaki Randi adalah opungnya (kakek) sendiri.
Mengetahui informasi itu, Camat Medan Perjuangan, Dedi Jamin Putra Harahap kemudian meminta kepala lingkungan setempat untuk menjemput opung korban.
Setibanya di polsek, opung korban bernama Maniur Marbun mengakui perbuatannya.
"Memang aku yang merantai kakinya pak. Aku yang tanggung jawab," kata Marbun dengan nafas terengah-engah karena tengah sakit, Jumat (4/3/2016) siang.
Marbun mengatakan, tindakan itu dilakukannya lantaran Randi terlalu nakal. Selama ini, kata Marbun, Randi kerap bermain internet dan bermain layang-layang.
3. 609 Ton Buah Bermasalah Diamankan di Surabaya
Sebanyak 34 kontainer berisi 609,9 ton buah impor disita Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya hasil pemeriksaan pada Februari lalu.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menyempatkan melihat 34 kontainer yang terdiri buah pear, apel, dan jeruk. Turut hadir 29 Anggota Komisi IV DPR.
Pantauan Surya, sejumlah buah sudah tidak segar dan berwarna kehitaman. Buah pear, apel, jeruk disusun secara horizontal dimulai dari buah pear pada bagian luar, di tengahnya terdapat tumpukan apel dan jeruk.
"Ini penyelundupan berkedok sistem oplos," kata Kepala Bidang Tumbuhan Balai Besar Karantina Surabaya, Imam Djajadi, Kamis (4/3/2016).
Berdasarkan manifes barang, di dalam kontainter tersebut hanya memuat pear. "Pear lebih dipermudah karena urusan di kepabeaan, dan harganya lebih murah," imbuh dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.