Pantai Perigi Trenggalek akan Disulap Seperti Tanjung Perak
Pemerintah akan menyulap Pelabuhan Prigi, Kabupaten Trenggalek menjadi pelabuhan angkutan barang dan penumpang, seperti Tanjung Perak.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Pemerintah akan menyulap Pelabuhan Prigi, Kabupaten Trenggalek menjadi pelabuhan angkutan barang dan penumpang, seperti Tanjung Perak.
Selama ini pelabuhan yang berada di pesisir laut Selatan Jawa ini hanya dipakai untuk pelabuhan rakyat penangkapan ikan.
Kepala Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Pemprov Jatim Wahid Wahyudi mengatakan, pemerintah pusat sudah setuju terhadap pembangunan peningkatan status Prigi sebagai pelabuhan barang dan penumpang.
Penyusunan studi kelayakan sudah dilakukan dan analisis dampak lingkungan (Andal) serta detail engineering design (DED) juga dipastikan sudah rampung tahun ini.
Setelah itu, mulai tahun 2017 pengerjaan fisiknya akan dimulai dan diharapkan dalam waktu dua tahun atau 2018 sudah selesai.
"Tahun 2019, Pelabuhan Prigi Baru tersebut diharapkan sudah resmi dioperasionalkan," ujarnya, Senin (7/3/2016).
Setelah beroperasi, Prigi nanti menjadi pelabuhan regional yang melayani angkutan penumpang dan barang.
Untuk penumpang, demand-nya memang terbatas dan akan dikaji lebih lanjut. Tapi untuk angkutan barang, keberadaan pelabuhan ini sangat penting dan sangat prospektif ke depannya.
"Kapal pengangkut batu bara dari Kalimantan bisa bersandar di sana," jelasnya.
Selain itu, berhasil hasil alam dari wilayah pantai selatan, mulai Trenggalek, Tulungagung dan wilayah sekitarnya juga dapat diangkut ke berbagai wikayah lain di Indonesia maupun luar negeri.
"Apalagi jika pembangunan Jalan Lintas Selatan (JLS) tahun 2019 juga rampung. Keberadaannya pasti sangat menunjang pelabuhan Prigi," beber Wahid.
Terkait anggaran, pejabat asal Lamongan ini mengungkapkan untuk membangun dermaga diperkirakan butuh anggaran Rp 70 miliar. Tapi jika ditambah pembangunan jalan akses dari jalan arteri menuju pelabuhan diperkirakan total anggarannya mencapai Rp 100 miliar.
"Anggarannya nanti akan ditanggung bersama alias sharing antara pusat, provinsi, dan kabupaten," katanya.
Pemkab Trenggalek menyiapkan lahan, Pemprov Jatim menyiapkan fasilitas penunjang dan penelitian, sedangkan Pemerintah Pusat membangun fasilitas utama dermaganya.
"Hasil koordinasi yang kita lakukan, semua setuju dengan skema tersebut," pungkas Wahid.