Rifai Banto Gantung Diri Gunakan Tali Nilon di Dapur Rumah
Korban diketahui pertamakali ayahnya saat hendak makan malam. Baru saja masuk di dapur dia melihat ada kaki tergantung, ternyata itu anaknya.
Penulis: Ferdinand Ranti
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Manado Ferdinand
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Rifai Banto (18) asal Desa Tateli, Jaga III, Kecamatan Mandolang mengakhiri hidupnya gantung diri di dapur menggunakan tali nilon.
Orang yang pertamakali menemukan korban, Syarief Banto yang tidak lain adalah ayah korban kaget mendapati anaknya tergantung sudah tak bernyawa.
Lelaki 63 tahun ini hendak makan malam, baru saja masuk di dapur dia melihat ada kaki tergantung, ternyata yang tergantung tak lain adalah anaknya.
Dirinya pun tak jadi makan dan langsung keluar memberitahukan pada tetangga.
Warga kemudian mengerumuni rumah korban, kemudian jasad korban dievakuasi diangkat dan diletakkan di tempat tidur.
Kasubag Humas Polresta Manado AKP Agus Marsidi mengatakan dari keterangan ayah korban saat ia masuk rumah keadaan rumah tampak sepi.
"Ayah korban saat itu baru pulang rumah, saat menuju dapur ia melihat ada tali nilon tergantung juga terdapat tubuh manusia," ujarnya, Senin (7/3/2016).
Dibantu warga sekitar jasad korban pun diturunkan dan diletakan di tempat tidur.
"Saat anggota kami tiba di lokasih korban sudah diletakan ditempat tidur dan sempat dibawa ke rumah sakit," katanya.
Dikatakan Marsidi dari hasil pemeriksaan tak ada tanda-tanda kekerasan.
"Tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Keluarga menolak untuk di autopsi," kata Marsidi.