500 Hektare Tanaman Padi di Jambi Gagal Tanam Akibat Banjir
Sekitar 500 hektare tanaman padi di Jambi gagal tanam akibat diterjang banjir sejak awal Januari hingga akhir Februari 2016.
Penulis: Dedi Nurdin
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Dedi Nurdin
TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Sekitar 500 hektare tanaman padi di Jambi gagal tanam akibat diterjang banjir sejak awal Januari hingga akhir Februari 2016.
Hal tersebut berdasarkan hasil penghitungan Dinas Pertanian Provinsi Jambi. Setidaknya dalam dua bulan terakhir banjir melanda sejumlah kabupaten akibat luapan air sungai. Sehingga mengakibatkan kerusakan hingga gagal tanam.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jambi, Amran Aziz, mengatakan kerusakan terparah terjadi di Kabupaten Bungo, Kabupaten Tebo, Kabupaten Sarolangun dan Kabupaten merangin.
"Tapi yang paling parah dan paling luas kerusakannya di Kabupaten Bungo dan Kabupaten Sarolangun," kata Amrin Aziz pada Selasa (8/3/2016).
Ia menambahkan, 500 hektare tanaman padi yang rusak merupakan musim tanam antara Oktober sampai Maret atau musim tanam pertama.
Kerusakan yang terjadi pada tanaman padi masyarakat ini rata-rata berusia dua bulan dan sebagian akan masuk musim panen pada pertengahan Maret mendatang.
Akibatnya, para petani harus merugi karena tanaman padi dan sawah mereka rusak selama banjir terjadi. Dari 500 hektare kerusakan tanaman padi diperkirakan bisa mencapai hasil hingga 25 ton.
Namun, untuk musim tanam Oktober sampai Maret, Amrin mengatakan target tanam sudah tercapai yakni seluas 112 ribu hektare.
"Banjir dari awal tahun sudah empat kali terjadi untuk wilayah timur, seperti Tanjab Timur dan Tanjab Barat memang baru sebagian yang menanam. Kerusakannya karena rob. Paling luar di wilayah Jambi bagian barat karena sistem irigasi, sungai meluap masuk ke persawahan," beber dia.
Untuk mengurangi beban kerugian yang ditanggung para petani, pemerintah sudah menyiapkan benih gratis untuk para petani yang terdampak gagal tanam.
"Untuk target pencapaian belum bisa kita ketahui karena akhir tahun baru akan dihitung apakah target hasil tahun ini tercapai atau tidak," imbuh Amrin.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.