Caption : Berbagai macam ogoh-ogoh diarak memutari area Tugu Pahlawan Surabaya, Selasa (8/3/2016).

Laporan Wartawan Surya, Monica Felicitas.

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - I Wayan Wijana (45) terlihat sibuk menyiapkan ogoh-ogoh Bethara Kala yang akan dipersiapkan untuk diarak memutari area Tugu Pahlawan Surabaya, Selasa (8/3/2016).

Bersama 50 orang lainnya dari Pura Segara Kenjeran, sejak pukul 07.00 WIB, Wayan sudah bersiap di depan pelataran Tugu Pahlawan Surabaya. Mereka mengenakan kaus bertuliskan 'Pura Segara Kenjeran Surabaya,' dipadu celana jin dan sarung bermotif kotak-kotak hitam putih.

"Ogoh-ogohnya sudah didatangkan ke sini dari semalam, pukul 22.00 WIB," jelas Wijana.

Pura Segara Kenjeran memesan enam buah ogoh-ogoh sebulan sebelumnya. Masing-masing model yang berbeda, semuanya didatangkan khusus dari Bali menggunakan dua kontainer.

Wijana mengatakan untuk satu buah ogoh-ogoh mempunyai berat hingga 100 kilogram. Tiap ogoh-ogoh ditopang sekitar 20 orang.

"Ogoh-ogoh ini semakin banyak yang mengarak, semakin berat," kata dia sambil memandangi ogoh-ogoh Bethara Kala milik Pura Segara Kenjeran.

Tidak hanya ogoh-ogoh Pura Segara Kenjeran, sebanyak 21 pura di Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Lamongan, Mojokerto ikut menyemarakkan Upacara Tawur Agung Kesanga. Ogoh-ogoh mereka beragam bentuknya.

Setelah di Tugu Pahlawan Surabaya, rencananya pawai ogoh-ogoh akan di lanjutan pada Selasa (8/3/2016) pukul 16.00 WIB di Kenjeran Surabaya.

Upacara Tawur Kesanga merupakan salah satu tahap menuju Hari Raya Nyepi dan dilaksanakan bertujuan untuk menetralisir kekuatan alam sehingga kehidupan damai dan tidak diganggu oleh roh jahat.

Turut hadir juga Wakil Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana, yang dalam pidatonya berpesan mengenai kerukunan umat beragama dan agama Hindu bisa memberikan suasana berbeda.