Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Warga Saksikan Gerhana Matahari Total pada 1983

Gerhana matahari total bakal muncul pada Rabu (9/3/2016), merupakan peristiwa langka. Sejak kemunculannya terakhir pada 1983, berbagai mitos muncul.

Penulis: Array Anarcho
Editor: Y Gustaman
zoom-in Cerita Warga Saksikan Gerhana Matahari Total pada 1983
BANGKA POS/BANGKA POS/RESHA JUHARI
PRANGKO GMT - PT Pos Indonesia meluncurkan prangko edisi khusus dalam menyambut fenomena alam langka Gerhana Matahari Total (GMT) 2016. Prangko seri Gerhana Matahari Total itu diterbitkan dalam jumlah yang terbatas dan hanya ada dijual di kantor PT Pos Indonesia yang daerahnya bisa menyaksikan gerhana matahari, Selasa (1/3/2016). Kantor cabang PT Pos Indonesia, Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sendiri hanya menyediakan sebanyak 8400 prangko edisi khusus ini dengan harga jual 1 set prangko Rp.9000 dan 1 lembar isi 24 dihargai Rp.72,000. Uniknya, Selain dengan didesain secara khusus Prangko tersebut juga memiliki khas tersendiri jika discan melalui aplikasi 4D-ID Stamp dari ponsel yang diunduh dari Appstore Android. Prangko yang berdesain tokoh pewayangan batara kala yang tengah menelan matahari itu bisa melakukan pergerakan seperti gerhana matahari. BANGKA POS/RESHA JUHARI 

Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Gerhana matahari total bakal muncul pada Rabu (9/3/2016), merupakan peristiwa langka. Sejak kemunculannya terakhir pada 1983, berbagai mitos pun muncul.

Ada yang menyebut, jika gerhana matahari total muncul, warga diminta berdiam diri di rumah. Adapula yang bahkan bersembunyi di bawah kolong tempat tidur.

Namun, Staf Humas Polresta Medan, Baharuddin Syahputra, tidak percaya dengan mitos-mitos tersebut. Ketika gerhana matahari total terjadi pada 1983 ia memang takut keluar rumah dan lebih memilih menonton di televisi.

"Pada 1983 itu, saya masih 16 tahun dan baru saja lulus SMP. Karena kebetulan saya ikut pramuka, kami diminta melihat gerhana matahari total dari TVRI," ungkap Baharuddin, Selasa (8/3/2016).

Ketua Paguyuban Banten Sumatera Utara (PABANSU) itu mengatakan, gerhana matahari total disiarkan langsung dari Candi Borobudur. Saat itu, banyak mitos-mitos yang bermunculan.

"Kalau mitos memang banyak. Tapi saya tidak percaya. Pada 1983 itu, gerhana matahari berlangsung relatif singkat selama lima menit," kata dia.

BERITA REKOMENDASI

Warga Pasar VI, Dusun XII, Desa Pematang Johar, Kecamatan Labuan Deli ini mengatakan, saat gerhana matahari total pada 1983, ia sempat diminta salat gerhana oleh orangtuanya.

Bahar enggan mengerjakan permintaan orangtuanya itu. "Emak sama bapak saya sempat nyuruh salat, tapi enggak saya kerjakan," katanya lagi.

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas