Tanggapan Kuasa Hukum Soal Dinding Pembatas Rusunami Roboh Menindih Bocah
Tembok setinggi empat meter dan panjang 15 meter roboh di Gang Uni, RT 3/1, Burangrang, Lengkong, Bandung, Jawa Barat, Jumat (11/3/2016).
Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jabar Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Tembok setinggi empat meter dan panjang 15 meter roboh di Gang Uni, RT 3/1, Burangrang, Lengkong, Bandung, Jawa Barat, Jumat (11/3/2016).
Seorang bocah laki-laki luka di kepala dan kaki akibat tertimpa reruntuhan tembok pembatas rusunami Grand Asia Afrika yang baru beberapa tahun dibangun itu.
Bocah berusia 11 tahun yang diketahui bernama Dika telah dirawat di rumah sakit. Reruntuhan tembok kini dievakuasi pekerja rusunami tersebut.
Informasi yang dihimpun Tribun Jabar, tembok pembatas tersebut milik PT Kagum Lokasi Emas yang sedang membangun rusunami menyerupai apartemen.
Kuasa hukum PT Kagum Lokasi Emas, Abidin, menegaskan bangunan bertingkat itu merupakan rusunami dan bukan apartemen.
Menurut dia, rusunami 23 lantai itu terdiri atas empat tower dan 2140 kamar. Adapun pembangunan rusunami tersebut sudah dimulai sejak 2010 silam.
"Rencananya mau beroperasi pada 2016," ujar Abidin ketika ditemui wartawan, Jumat (11/3/2016).
Tembok pembatas yang ambruk merupakan keinginan dan aspirasi warga. Sebagian pengerjaan dinding, dilakukan warga dengan pengawasan dari pihak manajemen rusunami.
"Kami akan melakukan kajian teknis untuk mengetahui penyebab ambruknya dinding tersebut, tapi sebelum itu akan dirobohkan semuanya dulu. Baru dibangun ulang," kata Abidin.
Abidin mengatakan, manajemen akan bertanggungjawab terhadap korban yang luka dan tertimpa dinding. Seluruh biaya pengobatan akan ditanggung 100 persen oleh manajemen hingga korban sembuh.
"Untuk kendaraan roda dua yang tertimpa reruntuhan akan kami perbaiki kalau tidak memungkinkan diperbaiki diganti," kata Abidin.
Abidin menduga, ambruknya dinding tersebut disebabkan faktor alam. Karena hujan lebat mengguyur Kota Bandung beberapa hari ini menjadi pemicu ambruknya dinding tersebut.
"Kemungkinan karena air hujan merembes ada, namun kalau memang rembesan air pasti tertampung selokan dan langsung dibuang ke gorong-gorong," kata Abidin.