Tersangka Ini Hanya Diam Lihat Dwiki Bersimbah Darah Minta Tolong
Satu dari sekian tersangka kasus pembunuhan sadis Dwiki Sopian (16) tak bisa berbuat apa-apa ketika korban meminta tolong.
Penulis: Wakos Reza Gautama
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Lampung, Wakos Gautama
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Polisi menahan enam tersangka pembunuhan Dwiki Sopian (16), siswa SMKN 2 Bandar Lampung. Di tubuhnya terdapat 107 luka tusuk.
K membunuh Dwiki dibantu rekan-rekannya. Sedangkan lima tersangka lain ikut serta bahkan membiarkan terjadinya pembunuhan tersebut.
Tersangka OR (20) mengaku pada Sabtu (5/3/2016) malam sedang nonkrong bersama K. Ia diajak K pergi ke Lapangan Saburai menumpang mobilnya.
"Saya tidak tahu tujuannya ke Lapangan Saburai,” ujar OR.
OR mengaku tidak tahu mengenai masalah antara K dan Dwiki. Di Lapangan Saburai, K ternyata menjemput Dwiki dan membawanya ke tempat pamannya di Jalan ZA Pagar Alam depan Karaoke Star Rock. Di depan rumah paman K, Dwiki dihabisi dan mulutnya diplester menggunakan lakban.
Tersangka FR dan RH mengaku mereka datang ke rumah paman K untuk mengantarkan motor Dwiki yang tertinggal di Saburai. Saat itu K menjemput Dwiki sementara motornya ditinggal.
Ketika sampai di rumah paman K, RH melihat Dwiki sudah terjatuh bersimbah darah. "Saya lihat Dwiki sudah jatuh. Dia sempat minta tolong. Saya ketakutan dan diam saja,” beber RH.
Sementara tersangka IAP mengatakan lakban diambil oleh K dari rumahnya untuk membekap mulut Dwiki. “Saya hanya kasih dia pisau,” ucap dua.
Sedangkan FR, RH, OR lalu bersama K membuang jasad Dwiki di semak di Jalan Raden Imba Kesuma, Teluk Betung Selatan. Mayatnya ditemukan dua kakak beradik yang sedang lari Senin (7/3/2016) sore.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.