Kronologis Bentrok Warga Tulangbawang Barat yang Dipicu Preman
Para preman asal Dusun Terang Agung yang menyandera dua warga Dusun Terang Sakti hingga tewas memicu warga dua dusun bentrok.
Penulis: Wakos Reza Gautama
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Lampung, Wakos Gautama
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Para preman asal Dusun Terang Agung yang menyandera dua warga Dusun Terang Sakti memicu warga dua dusun di Kabupaten Tulangbawang Barat itu terlibat bentrok.
Kabid Humas Polda Lampung, AKBP Sulistyaningsih, menceritakan kronologis lengkap kenapa dua warga dusun terlibat bentrok usai peristiwa penyanderaan tersebut.
Mulanya, pada Jumat (11/3/2016) sekitar pukul 12.30 WIB, para preman pimpinan Irawan menyandera dua warga Dusun Terang Sakti di posko hutan tanaman industri yang berada di Dusun Terang Sakti. Tiyuh Gunung Terang, Kecamatan Gunung Terang.
Sebanyak 500 orang warga Dusun Terang Sakit dan Dusun Tri Multo lalu mencari dua sandera di posko HTI di Dusun Terang Sakti dan keduanya sudah tewas: Ketut Sartono alias Anggi (35) menerima luka bacok dan dan Komang Suparte alias Potek mendapat luka tembak di kepala.
Massa mengamuk dan mencari para preman yang menyandera dan membunuh dua warga Lampung Selatan dan warga Seputih Banyak, Kabupaten Lampung Tengah itu.
"Massa membakar enam unit motor yang ditinggalkan para preman dan membakar tiga unit rumah dan merusak satu unit rumah,” beber Sulis.
Sekitar pukul 13.30 WIB, Kapolsek Gunung Terang, AKP Komisaris Sobari, bersama anggotanya mendatangi tempat kejadian perkara.
Di tempat itu, polisi menemukan dua korban sudah meninggal dunia dengan luka bacok dan luka tembak. Kedua korban adalah Ketut dan Komang.
Polisi langsung menggalang warga agar tidak emosi. Pada pukul 16.00 WIB, Kapolres Tulangbawang AKBP Agus Wibowo tiba di lokasi. Ketika itu, massa masih mencari Irawan cs.
Agus meminta massa membubarkan diri. Sekitar 45 menit kemudian, warga membubarkan diri dan berkumpul di Posko Banjar.