Grup Lawak Bali Turut Tolak Reklamasi, Wayan Mulyada: Sekarang Bali Ibarat Menangis
Perwakilan kelompok itu, I Wayan Mulyada (34) atau akrab disapa Inguh 87, menyatakan merasa perlu dan peduli untuk menyelamatkan Bali.
Penulis: I Made Ardhiangga
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Made Ardhiangga
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Deklarasi penolak Reklamasi Teluk Benoa terus bergulir. Desa Adat Legian, Minggu (13/3/2016) siang turun ke Jalan Legian untuk melakukan demonstrasi menolak reklamasi.
Ternyata, deklarasi bukan hanya disuarakan oleh para warga Desa Adat Legian.
Di sisi lain, kelompok pelawak Bali dari berbagai paguyuban seni kreatifitas lawak pun senada menolak reklamasi. Mereka menamakan diri Semeton Pemuda Lawak Bali.
Perwakilan kelompok itu, I Wayan Mulyada (34) atau akrab disapa Inguh 87, menyatakan merasa perlu dan peduli untuk menyelamatkan Bali.
Ibaratnya, Bali saat ini sedang menangis. Alasannya, adalah adanya orang-orang yang dalam pemerintahan atau investor ingin mengeruk keuntungan di Bali. Tanpa mempertimbangkan bagaimana Bali selanjutnya.
"Mereka hanya ingin menghisap sari Bali, tanpa berpikir bagaimana Bali ke depannya," ucapnya.
Karena itu, dengan keresahan yang sama dan setuju untuk menolak, maka Minggu siang ini, mereka melakukan deklarasi menolak reklamasi.
"Kita perlu bergerak, menghimpun dukungan untuk menyatakan menolak. Banyak faktor yang membuat kami dari grup lawak menolak," ungkapnya.
Untuk lawak sendiri hingga turun ke jalan, sumbangan berupa lawakan adalah untuk tetap menjaga, bahkan membangkitkan motivasi perjuangan menolak reklamasi.
"Jadi teman-teman biar terhibur dan menjaga semangat menolak reklamasi," tukasnya. (*)