Tulis 70 Buku, JS Badudu Ingin Masyarakat Berbahasa dengan Baik dan Benar
Sebanyak 40 jilid dari 70 buku yang ditulisnya merupakan bidang pelajaran Bahasa Indonesia karyanya sudah diterbitkan.
Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Selama berkarir dalam ilmu Bahasa Indonesia, Jusuf Sjarif Badudu telah memberikan sumbangsih besar bagi bangsa.
Sebanyak 40 jilid dari 70 buku yang ditulisnya merupakan bidang pelajaran Bahasa Indonesia karyanya sudah diterbitkan.
Anak keenam JS Badudu, Rizal I Badudu, mengatakan, ayahnya sangat berkeinginan masyarakat bisa dan mampu berbahasa Indonesia dengan baik dan benar.
Sebab Almarhum menganggap Bahasa Indonesia sangat penting bagi bangsa dan negara Indonesia.
"Beliau mengatakan peran bahasa indonesia dalam mempersatukan rakyat Indonesia itu nyata dan penting karena tanpa Bahasa Indonesia bagaimana suku bangsa kita yang berjumlah 700 bisa saling memahami satu sama lain. Dan di situlah saya sendiri baru menyadarinya," ujar Rizal kepada wartawan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Cikutra, Jalan Pahlawan, Kecamatan Cibeunying Kaler, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (13/3/2016).
Dikatakan Rizal, Almarhum berhenti mengabdi di dunia pendidikan pada 2005. Namun ia masih tetap berkarya dengan menulis sejumlah buku pada 10 tahun terakhir ini. Sayang, niatnya tersebut urung terwujud setelah Alzhaimer menyerangnya.
"Beliau masih punya banyak keinginan karena ada satu kamus umum Bahasa Indonesia dengan bekerjasama dengan ahli bahasa asing, tapi Tuhan berencana lain," ujar Rizal.
JS Badudu meninggal di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Sabtu (12/3/2016) sekitar pukul 22.10 WIB. JS Badudu yang akan genap 90 tahun pada 19 Maret itu meninggal karena sakit. Ia meninggalkan sembilan anak.
JS Badudu dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cikutra, Jalan Pahlawan, Kecamatan Cibeunying Kaler, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (13/3/2016) sekitar pukul 11.00 WIB. Almarhum dimakamkan secara militer setelah mendapatkan penghormatan terakhir dan disalatkan di Masjid Al Jihad, Universitas Padjadjaran. (*)