Setelah Foya-foya, Asri Sumbang Uang Curian untuk Masjid dan Pesantren
Asri yang pernah mengikuti Jamaah Tablih selama dua bulan ini mengungkapkan, ia melakukan aksi tersebut karena terpaksa karena tuntunan ekonomi.
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Wartawan Tribun Timur, Darul Amri Lobubun
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Pengakuan salah satu di antara lima pelaku spesialis pembobol gudang yang diringkus tim Reserse Mobile (Resmob) Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sulselbar menarik perhatian.
Adalah Asri (32) warga Jl KH Abubakar Asiri, kelurahan Pai, kecamatan Biringkanaya, kota Makassar mengaku, hasil curian berupa uang dari membobol enam gudang di kota Makassar, ia sumbangkan ke masjid dan pesantren.
Hal itu ia sampaikan saat mengikuti ekspose kasus di Mapolda Sulselbar, Jl Perintis Kemerdekaan Km.16 Makassar, Senin (14/3/2016).
"Uang itu memang saya pakai untuk kasih sama keluarga dan untuk foya-foya, tapi saya juga sumbangkan sebagian untuk masjid di dekat rumahku dan ada juga pesantren yang saya sumbangkan," kata Asri kepada tribun timur.com.
Di antara lima pelaku pembobol enam gudang di lokasi yang berbeda-beda ini, Asri diketahui adalah pelaku yang mempunyai umur lebih muda. Keempat rekan Asri Adalah, Thamrin alias Tambi (42), Hendra (35), Irwan (34), Hengky (40).
Asri yang pernah mengikuti Jamaah Tablih selama dua bulan ini mengungkapkan, ia melakukan aksi tersebut karena terpaksa karena tuntunan ekonomi.
"Tuntutan hidup, beginilah saya bertahan hidup tapi saya masih memikirkan mati makanya saya buat amal untuk disumbangkan ke masjid. Uang itu juga tidak diketahui pengurus masjid kalau uang itu hasil curian, cuman niat saya saja," ujarnya dengan wajah tertunduk.
Asri ditangkap di kabupaten Luwu, ia dihadiahi timah panas dikaki kanannya oleh petugas karena berusaha melawan saat digiring masuk ke mobil petugas.
Keempat pelaku lainnya juga ditangkap terpisah, Tamrin ditangkap di kabupaten Maros, Hendra ditangkap dikabupaten Gowa, Hengky di menyerahkan diri di Mapolda Sulselbar, dan Irwan ditangkap dikabupaten Luwu bersama Asri.
Kepala Budang (Kabid) Humas Polda Sulselbar Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan, selain kelima pelaku ini, masih ada lagi tiga pelaku yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Polda berinisial DC, AR, dan AB.
"Mereka ini adalah jaringan dengan spesialis oembobol gudang dengan beromzet ratusan juta hingga miliaran rupiah," kata Barung.
Lanjut Barung, dalam pengungkapan dan penagkapan pelaku spesialis pembobol gudang, petugas melakukan pengintaian di enam lokasi yang berbeda.
Enam lokasi pengintaian ini yakni, gudang PT Sentral 88 Jl Sultan Abdullah Raya no 3 kecamatan Tallo kota Makassar, PT Koko Pratama Jl Gatot Subroto Baru kecamatan Tallo kota Makassar, gudang PT KIA Jl Sultan Abdullah Raya kecamatan Tallo kota Makassar, gudang 88 Jl Ir Sutami kecamatan Tallo kota Makassar, gudang pabrik biskuit Jl Adipura no 22 Makassar, dan gudang di Salodong Makassar.
"Petugas kami dilapangan melakukan pengintaian dan mengamati aktivitas kelima pelaku ini, dan pada saat waktu yang tepat kami langsung menciduk mereka dilokasi yang berbeda-beda," jelasnya. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.