Pedagang Mie Ayam Terpaksa Beli Gas 3 Kg Seharga Rp 40 Ribu
Warga rela membeli elpiji hingga seharga Rp 40.000. Padahal harga eceran tertinggi dipatok Rp 16.500.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru
TRIBUNNEWS.COM, NUNUKAN - Warga di Pulau Nunukan hampir sepekan ini kesulitan mendapatkan Liquid Petroleum Gas (elpiji) tabung tiga kilogram.
Akibat kelangkaan itu, warga rela membeli elpiji hingga seharga Rp 40.000. Padahal harga eceran tertinggi dipatok Rp 16.500.
Sutono salah seorang warga mengaku membeli elpiji tabung tiga kilogram seharga Rp 40.000.
"Kalau pas kosong, harganya dijual sampai Rp. 40.000 di eceran," ujarnya, Selasa (15/3/2016).
Sutono mengaku menggunakan elpiji bersubsidi rumah tangga itu untuk kebutuhan berdagang mie ayam keliling.
Biasanya dia mengeluarkan uang Rp 100.000 untuk membeli lima tabung elpiji tiga kilogram. Kini, dia harus mengeluarkan uang lebih banyak untuk kebutuhan membeli elpiji.
"Ini dibeli dari eceran. Sudah tangan ketiga," ujarnya.
Dia tidak tahu penyebab kosongnya pasokan elpiji di Pulau Nunukan. Namun menurutnya, kenaikan harga elpiji memberikan dampak yang sangat besar terhadap dagangannya.
Dengan biaya operasional yang lebih besar, Sutono harus mengurangi takaran bumbu dan porsi mie ayam yang dijualnya.
"Kalau begini terus harga gas, terpaksa pakai minyak tanah. Kebetulan sekarang harga minyak tanah turun," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.