SBY Susah Ketika Ikuti Salat Jenazah Sulistyo Lantaran Pelayat Membludak
Saking penuhnya pelayat, Susilo Bambang Yudhyono kesusahan untuk ikut mensalati jenazah Ketua Umum PGRI, Dr Sulistyo.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Rival Almanaf
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, menyempatkan diri salat jenazah di depan almarhum Ketua Umum PGRI, Dr Sulistyo Mpd, yang disemayamkan di rumah duka di Jalan Karang Ingas Raya, No 8 Semarang, Selasa (15/3/2016).
Jenazah Sulistyo tiba di rumah duka sekitar pukul 11.00 WIB. Ribuan orang yang melayat membuat rumah duka penuh sesak. Begitu juga saat akan digelar salat jenazah di rumah Sulistyo.
Di ruangan yang luasnya kurang lebih delapan kali delapan meter tersebut penuh dengan pelayat. SBY sempat kesusahan saat akan melaksanakan salat karena sempitnya area.
"Sebentar ya saya ingin mendoakan beliau, kami sekeluarga sangat dekat dengan almarhum," ucap SBY yang segera diamini para pengunjung lalu mulai memberi ruang kepada dia.
Salat jenazah kemudian dilaksanakan selama lima menit. Ribuan pengunjung yang belum sempat salat jenazah diimbau melaksanakan di masjid yang kebetulan berada di sebelah rumah duka.
Tokoh lain yang juga datang saat iti adalah Ketua MUI Jawa Tengah, politikus Partai Demokrat, Edhi Baskoro Yudhoyono, hingga Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo.
Humas DPD RI menjelaskan, Dr Sulistyo pada Senin (14/3/2016) pagi masih mengikuti rapat Komite III (Alat Kelengkapan DPD) dalam pembahasan finalisasi pandangan pendapat DPD RI terhadap undang-undang.
"Bapak Sulistyo merasa kurang enak badan. Beliau langsung menuju RS Dr Mintohardjo untuk terapi oksigen," tulis bagian Humas DPD RI.
DPD RI mendapat informasi saat Dr Sulistiyo melakukan proses terapi oksigen, terjadi percikan api.
"Karena api menjalar dengan cepat maka Dr Sulistiyo dan ketiga orang di ruang terapi tidak dapat di selamatkan," lanjut Humas DPD RI.