Serba-serbi Bocah Sidoarjo IQ 136 Dilarang Ikuti Ujian Nasional
Pato Syaffah masih delapan tahun. Prestasi akademiknya tak diragukan lagi. Meski ber-IQ 136 bocah ini terancam tak bisa ikut ujian nasional.
Editor: Y Gustaman
Meski memang sekolah tersebut tak memiliki izin, pihaknya bersedia mendorong percepatan pengajuan izin dan akreditasi agar penyelenggaraan di sekolah tersebut menjadi formil.
"Adanya kekurangan syarat formil ini bukannya berarti sekolah harus ditutup, namun akan kami dorong agar memiliki kelengkapan admnistrasi," tandas Enny.
Ketua Yayasan SD MAS, Joko Pitono, mengakui sekolahnya belum memiliki izin. Sekolah seluas 4x11 meter memiliki tiga lantai dengan 11 kelas ini telah dirintis sejak 2003.
Menurut Joko pihaknya tak bisa memenuhi syarat sekolah formil yang mengharuskan memiliki lahan 1.000 meter persegi.
"Peraturan Bupati mengharuskan luas lahan itu. Kami tak memilikinya," tukas Joko Pitono.
Terpisah, orangtua Pato, Djoko Trianto, bersikukuh agar Pato mengikuti ujian nasional. Menurutnya, anaknya memiliki segalanya untuk bisa mengikuti ujian nasional.
Tidak ada persyaratan umur bagi siswa mengikuti ujian nasional. Terkait kondisi tumbuh kembang Pato jika nanti sekolah SMP, Djoko menegaskan itu adalah urusannya sebagai orangtua.
"Yang saya tuntut itu boleh atau tidak buat anak saya ikut unas. Perkara anak saya dinilai terlalu muda di SMP, itu urusan saya yang menyekolahkannya. Saya tetap ingin Pato ikut Unas," tegas Djoko.
Ingin Jadi Astronot
Terlahir dari pasangan Djoko Irianto dan Wahyu Nur Andari, Pato mengenal dunia pendidikan formal di usianya masih 3,5 tahun. Ia tercatat sebagia murid Play Group Al Falah, Surabaya.
Memiliki kemampuan luar biasa, Pato masuk sekolah dasar pada usia 4,5 tahun. Awalnya, tak ada sekolah yang mau menampung Pato karena pertimbangan usianya belum mencukupi. Sebagai ibu, Wahyu tak putus asa sampai akhirnya menemukan sekolah yang mau menerima Pato.
Bocah ini sudah hafal empat juz Alquran. Caranya belajar melampaui jauh teman-temannya. Biasanya, dalam setahun anak harus menghabiskan kelas hingga dua semester, tapi tidak berlaku bagi Pato.
"Pato tidak lompat kelas, tapi mengikuti secara bertahap. Hanya saja, bila satu tahun belajar bisa 12 bulan, Pato hanya menempuh 6 bulan saja," kata Wahyu saat ditemui Surya.co.id, Sabtu (12/3/2016).
Bocah ajaib yang bercita-cita ingin menjadi astronot ini ternyata doyan makan kenikir. Saat ditanya alasannya, Pato mengatakan ingin tahu kenapa air laut tak bisa tumpah ketika bumi berputar.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.