Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemkab Gresik Tak Ijinkan Adanya Layanan Ojek dari Terminal Bus Pantai Lumpur

Warga sekitar terminal bus pariwisata religi Pantai Lumpur, Gresik, setuju tidak ada ojek untuk melayani wisatawan

Editor: Sugiyarto
zoom-in Pemkab Gresik Tak Ijinkan Adanya Layanan Ojek dari Terminal Bus Pantai Lumpur
TRIBUNJOGJA / IKROB DIDIK
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, GRESIK – Warga sekitar terminal bus pariwisata religi Pantai Lumpur, Gresik, setuju tidak ada ojek untuk melayani wisatawan yang berkunjung ke makam Syeh Maulana Malik Ibrahim.

“Pemkab Gresik tetap tidak mengizinkan adanya ojek di Terminal Lumpur. Sebagai gantinya pemerintah memberikan jasa pengelolaan ponten, keamanan, kebersihan dan retribusi parkir untuk dikelola teman-teman ojek,” kata Firdaus, perwakilan pemuda yang mengawal keberadaan ojek, Rabu (16/3/2016).

Firdaus menegaskan bahwa kebijakan itu diambil saat rapat bersama berbagai unsur.

Yakni, mulai dari Bupati Sambari Halim Radianto, Wakil Bupati Moch Qosim, Plt Sekda Bambang Isdianto, Kepala Dishub Andhy Hendra Wijaya, Kadisbudparpora Iswadi Aprilianto, perwakilan Polres Gresik, Camat Gresik, Kabid Lalu lintas, Satpol PP, Pengurus Koperasi Nelayan Al Farisi sampai anggota paguyuban ojek.

“Kami setuju tidak ada ojek. Tapi jika yang empat poin ada yang dilanggar pemerintah, teman-teman ojek kembali ke tuntutan awal,” katanya.

Di terminal bus pariwisata ada 45 kios yang terdiri dari 12 kios terbuka dan 33 kios tertutup.

Di terminal tersebut juga ada ponten untuk keperluan wisatawan yang akan berkunjung ke makam Syeh Maulana Malik Ibrahim, Jl Pahlawan.

Berita Rekomendasi

Selama ini, bus pariwisata di tempatkan lahan parkir di Jl Pahlawan, seringkali bus terlalu banyak sehingga mengakibatkan kemacetan.

Setelah dibuatkan terminal baru di Pantai Lumpur, Pemkab Gresik menggandeng Damri untuk melayani wisatawan dan mengajak warga Lumpur untuk membuat layanan angkutan umum bagi wisatawan.

“Janjinya pekan ini diresmikan, kami menunggu saja. Sebab sudah dua bulan pengurus koperasi harus menutupi biaya angsurun dari 10 Elf yang sudah didatangkan sejak Januari 2016,” kata Nanang Bahrudin, Kepala Koperasi Nelayan Al Farisi.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas