Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bupati Purwakarta Ciptakan dan Lagu Papua, Wali Kota Jayapura Ikut Nyawer

Suasana rumah dinas Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano terasa syahdu saat tembang lagu berjudul Surga di Tanah Papua mengalun lirih

Editor: Sugiyarto
zoom-in Bupati Purwakarta Ciptakan dan Lagu Papua,  Wali Kota Jayapura Ikut Nyawer
DOKUMENTASI/TRIBUN JABAR
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menunjukan wadah perelek dari bambu di Rumah Dinas, Senin (1/2/2016). (FOTO: TRIBUN JABAR/MEGA NUGRAHA) 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha

TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Suasana rumah dinas Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano terasa syahdu saat tembang lagu berjudul Surga di Tanah Papua mengalun lirih pada Sabtu (19/3) malam di pusat kota Jayapura. Tiga kepala daerah beda suku hadir pada saat itu.

Selain Wali Kota Jayapura, juga hadir Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi dan Bupati Keroom, Celcius Watae.

Lantunan lagu yang diciptakan Dedi menambah keakraban ketiganya. Dedi hadir saat itu menemui undangan Forum Sunda Ngumbara (FSN) yang terdiri dari warga Jabar yang tinggal di Papua merayakan HUT Jayapura ke-106.

"Saya sawer pak bupati dengan uang Rp 25 juta karena bisa menciptakan lagu untuk tanah leluhur kami. Kerjasama lintas budaya ini karena kami memiliki satu hati untuk budaya," ujar Benhur.

Tak mau kalah, rupanya Bupati Keroom juga merasa tersentuh dengan lagu itu. Ia pun lantas kembali menyawer orang nomor satu di Purwakarta itu dengan uang Rp 20 juta.

"Ini soal persaudaraan dan persahabatan lintas daerah lintas suku antara kami di Papua dengan masyarakat Sunda entah yang ada di Papua, di Jawa Barat maupun di seluruh Indonesia. Semuanya satu atas nama bingkai Indonesia," ujar Celcius.

Berita Rekomendasi

Lagu terkenal dari Papua berjudul Aku Papua dan lagu tradisional Papua lainnya mengalun silih bergantian dengan lagu tradisional berbahasa Sunda seperti Bubuy Bulan hingga Pileuleuyan.

Pada kesempatan itu, hadir pula masyarakat Jabar yang tinggal dan bekerja di Jayapura maupun warga asli Jayapura.

Ramah tamah diantara kedua komunitas beda suku dan budaya itu jadi pemandangan menarik.

Apalagi saat masyarakat Sunda yang tinggal lama di Jayapura ini justru bisa berlogat Papua.

Sebaliknya, warga Papua yang tinggal di Jayapura justru sedikit-sedikit tahu kosakata bahasa Sunda.

Dedi sendiri mengaku punya perhatian tersendiri tentang Papua. Itu kenapa ia menciptakan syair lagu berjudul Surga di Tanah Papua.

Cantik kasuari bernyanyi cenderawasih lembah sunyi melukis garis takdirmu.

Berlarilah Papua ku, kepak sayap nusantara raih mimpi yang kau simpan jayalah tanah harapan," ujar Dedi membacakan sepenggal lirik lagu tersebut.

Ia mengaku menciptakan lagu itu pada 2014 saat dinobatkan sebagai suku anak adat masyarakat Papua.

"Nanti saya undang pak wali kota untuk rekaman lagu itu kemudian rekamannya saya kopi hingga 30 ribu dan saya kasih gratis untuk warga Papua," ujar Dedi. (men)

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas