Visualisasi Jalan Salib di Gereja ST Yohanes Pemandi Dipenuhi Isak Tangis
Isak tangis memenuhi misa jalan salib, peringatan hari raya wafat Yesus di Gereja Katolik ST. Yohanes Pemandi, Surabaya, Jumat (25/3/2016).
Penulis: Monica Felicitas
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Surya, Monica Felicitas
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Isak tangis memenuhi misa jalan salib, peringatan hari raya wafat Yesus di Gereja Katolik ST. Yohanes Pemandi, Surabaya, Jumat (25/3/2016).
Pertunjukan drama mengenang peristiwa wafat Yesus Kristus yang dimainkan sekitar 40 orang ini disaksikan ratusan umat Katolik ini mendapat apresiasi besar.
Veronica (65), seorang nenek empat cucu yang menyaksikan visualisasi wafat Yesus terlihat menangis saat orang yang berperan sebagai Yesus dipukuli oleh kawanan serdadu.
"Ini mengingatkan betapa besar dosa umat manusia, sementara ia sendiri yang menanggungnya," kata Veronica setelah pertunjukan usai.
Selain Veronica, beberapa jemaat pria dan wanita menangis saat melihat Yesus mendapat penderitaan yang diberikan oleh serdadu. Peristiwa itu diperkirakan berlangsung 2000 tahun lalu.
Marcel (35), pria yang memerankan Yesus mengaku sudah mempersiapkan diri beberapa hari untuk memerankan tokoh sentral sebelum visualisasi jalan salib ditampilkan.
"Memerankan Yesus memerlukan kerelaan jasmani dan rohani. Misalnya, kerelaan walau harus dipukuli, harus benar-benar ikhlas, walau disakiti," jata Marcel.
Ia mengaku tidak semua orang mau dipukuli, dan menjadi sengsara seperti Yesus. Sekian persiapan yang dilakukan Marcel, di antaranya banyak tidur, meminum vitamin dan latihan selama dua bulan agar maksimal.
Romo Kris Kia Anen SVD mengatakan persiapan perayaan paskah di Gereja Katolik ST Yohanes Pemandi Surabaya dimulai sejak Januari.
"Tahun ini gereja berada pada tahun Jubelium Kerahiman, diharapkan supaya umat semakin menyadarai bahwa di hadapan Allah, kita ini adalah orang-orang berdosa, dan perlu kembali kepada Bapak, yaitu kembali bertobat," pesan dia.
Beberapa kegiatan sosial digelar pihak gereja yang terletak di kawasan Wonokromo ini, di antaranya donor darah pada 13 Maret lalu dan pembagian bingkisan kepada masyarakat kurang mampu.
Hari wafat Yesus Kristus merupakan perayaan Jumat Agung. Dalam perayaan Paskah berlaku 'Tri Hari Suci,' yakni Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu Suci dan Minggu Paskah yaitu perayaan mengenang kebangkitan Isa Almasih.
Romo Kris mengatakan, perayaan jalan salib dalam bentuk visualisasi merupakan ajakan kepada umat Katolik untuk menyadari betapa Tuhan berkorban demi keselamatan kita. Perayaan ini akan dilanjutkan pada misa Jumat Agung yang dilaksanakan pukul 15.00 WIB.
Tema Aksi Pembangunan Pelayanan (APP) tahun 2016 ini adalah 'Tekun, Ulet, dan Sabar Menuju Hidup Berkelimpahan.'
Pesan ini merupakan ajakan untuk senantiasa berjuang dalam koridor yang benar dalam meraih hidup berkelimpahan dan sukacita.
"Harus melalui koridor jalan yg bertahap bahwa kita tidak boleh mengambil jalan pintas, karena sama saja mengambil hak orang, dalam hukum, etika, dan moral," ujar Romo Kris.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.