Kepala BNNP: Penggeledahan di Rutan Bengkulu Pengembangan Ditangkapnya Tersangka Narkoba
Dari tersangka yang kami tangkap mengarahnya ke salah satu narapidana di Rutan. Akhirnya anggota BNN dengan Polda berkoordinasi dengan pihak kumham.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala BNNP Bengkulu, Kombes Budiharso mengatakan penggeledahan yang kemudian memicu kebakaran di Rumah Tahanan Negara Malabero merupakan pengembangan dari penangkapan salah seorang tersangka di luar Rutan.
"Dari tersangka yang kami tangkap mengarahnya ke salah satu narapidana di Rutan. Akhirnya anggota BNN dengan Polda berkoordinasi dengan pihak kumham, Karutannya setelah itu mengambil narapidana di rutan dan mengamankan itu," ujarnya melalui sambungan telepon, Sabtu (26/3/2016).
Menurutnya tersangka yang berada di dalam Rutan tersebut berhasil diamankan, hanya saja perlawanan yang menyebabkan terjadinya kebakaran membuat BNNP tidak berhasil menemukan barang bukti dari tersangka tersebut.
"Dari tersangka yang di dalam belum dapat, karena saat itu terjadi keributan sampai kebakaran. Cuma dari tersangka yang di luar ada barang bukti sabu yang dimasukkan ke dalam makanan namanya lemang," paparnya.
Kebakaran Rumah Tahanan Negara Malabero Kota Bengkulu Kemarin malam menyebabkan lima orang meninggal dunia.
Korban meninggal tersebut kini telah diidentifikasi oleh pihak Kepolisian Bengkulu.
"Korban Meninggal dunia, Heru Biliantoro, Hendra Novianto, Agus Purwanto, Medi Satria bin Jaharudin dan Agung Nugraha bin Taria Massuji," ujar Kabag Humas Ditjen Pemasyarakatan, Kemenkumham, Akbar Hadi Prabowo melalui pesan singkatnya, Sabtu, (26/3/2016).
Berdasarkan catatan Kemenkumham, kebakaran berawal dari perlawanan tahanan saat dilakukan razia/ penggeledahan oleh BNNP Bengkulu pada Jumat malam (25/3/2016) sekitar pukul 20.30 wib.
Perlawanan yang dilakukan yakni dengan menjebol pintu hunian dan membakar blok tahanan.
Total tiga blok yang di bakar, terkecuali blok khusus wanita.
Akibat kejadian itu pihak Rutan kemudian berkoordinasi dengan Kepolisian daerah setempat dan pemadam kebakaran.
Situasi mulai terkendali sekitar pukul 22.45 wib. Petugas kemudian melakukan evakuasi tahanan ke LP kelas 2A Bentiring.
Untuk diketahui jumlah tahanan yang berada di Rutan tersebut sebanyak 259 orang. Kebakaran yang terjadi menyebabkan 5 orang meninggal dunia di kamar blok 7A, dan satu orang dirawat dirumah sakit.
Satu orang di bon BNNP dan sisanya dievakuasi ke LP Bentiring.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.