Pascabentrok di Minahasa Tenggara, Terduga Otak Kerusuhan dan Ratusan Sajam Diamankan
Polisi berhasil mengamankan belasan pelaku yang diduga sebagai otak dari konflik ini.
Penulis: Ferdinand Ranti
Editor: Wahid Nurdin
Laporan wartawan Tribun Manado, Ferdinand Ranti
TRIBUNNEWS.COM, RATAHAN - Kapolres Minahasa Selatan AKBP Benny Bawensel terjun langsung ke lokasi kejadian saat terjadi konflik hingga penggeledahan kerumah-rumah di Desa Basaan Kecamatan Ratatotok Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), Sabtu (26/3/2016).
Konflik berawal dari perseteruan antar kelompok remaja dan pemuda sehingga terjadi aksi baku pukul dan pembakaran rumah warga menggunakan molotov, bom ikan dan aksi serang menggunkan panah ikan.
Polisi berhasil mengamankan belasan pelaku yang diduga sebagai otak dari konflik ini.
Bawensel mengatakan sekitar 400 personil dikerahkan dibanti TNI melakukan pembersihan menggeledah rumah-rumah warga.
"Kami mencari otak pemicu terjadinya kekacauan. Kejadian ini jangan berlama-lama, hari ini juga pasti akan diketahui," tegasnya.
Ratusan petugas berada di lokasi tempat kejadian perkara, tergabung dari Polda Sulut Tim Barracuda, Tim Manguni, Satbrimob Polda, Polres Minsel, Raider 712 Manado dan Kodim Minsel.
Ratusan barang bukti sajam berhasil diamankan saat penggeledahan dilakukan di rumah-rumah warga, seperti bom molotof, bom ikan, panah ikan, senjata rakitan, samurai, pucukm panah wayer, pelontar, samurai serta barang sajam lainnya.
Lanjut Bawensel, pihaknya mendirikan pos di lokasi kejadian agar bisa aman. Kejadian ini dikatakan Bawensel bermula Sabtu (26/3/2016) sekitar pukul 00.00 Wita.
Terjadi pemukulan salah satu warga, saat pelaku pemukulan akan diamankan kemudian situasi memanas, sekitar pukul 05.00 Wita terjadi kekacauan, warga menghancurkan dan membakar lima rumah warga serta ada dua warga kena panah.
"Hanya masalah pribadi, tidak ada unsur indikasi SARA. Saat ini aman dan kondusif," imbuh Bawensel. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.