Keluarga Kapten Tugboat Brahma 12 Berharap Semua Sandera Dibebaskan
Sam Barahama menilai, adiknya merupakan sosok yang bertanggungjawab dan akrab dengan siapa saja
Penulis: Ferdinand Ranti
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Manado Ferdinand
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Sam Barahama kakak kandung dari kapten Brahma 12, Peter Towsen Barahama (31) berharap adiknya bersama ke-9 rekannya dilepaskan dan tiba di Indonesia dengan sehat.
"Harapan kita bukan hanya adik tetapi 10 orang itu boleh dibebaskan dengan selamat sampai di Indonesia," harapnya saat dihubungi Tribun Manado, Selasa (29/3/2016).
Sam Barahama menilai, adiknya merupakan sosok yang bertanggungjawab dan akrab dengan siapa saja.
"Dia anak ke-3 dari tiga bersaudara. Manja sih tidak, Keseharian adik saya suka bergaul berkumpul dengan teman-teman. Kesibukan kapten kapal," katanya.
Pihaknya, mendapatkan informasi adiknya disandera melalui perusahaan tempatnya bekerja.
"Saya cek ke perusahaan PT Patria Maritima Lines dan mereka yang memberitahukan," ujarnya.
Pihak keluarga sangat berharap perusahaan bergerak cepat, sebelum deadline waktu yang mereka tentukan.
Dikatakan Sam, adiknya bersama rekannya disandera oleh kelompok Abu Sayyaf di Filipina.
"Mereka meminta tebusan 50 juta peso (15 miliar), deadline informasi dari perusahaan sejak hari Sabtu, mereka di sandera dan Kamis untuk memberikan jaminan. Kapal muatan batu bara, dari Banjarmasin ke Filipina," jelasnya.