Tukang Bubur Curi Handphone untuk Biaya Lahiran Istri
Butuh biaya untuk persalinan istri, Johanes (30), warga Gresik yang indekos di Karangpilang Surabaya, nekat mencuri handpone.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Butuh biaya untuk persalinan istri, Johanes (30), warga Gresik yang indekos di Karangpilang Surabaya, nekat mencuri handpone.
Akibatnya, dia harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di Mapolsek Karangpilang, Surabaya.
Pencurian terjadi pada 6 Maret sekitar pukul 02.30. Saat itu dia naik motor Honda Supra L 2184 SI di daerah Kebraon, dan tiba-tiba berhenti. Ia melihat jendela kos terbuka.
Tanpa pikir panjang, Johanes masuk kamar kos dan mengambil handphone Sony dan Cross yang dicas oleh pemiliknya.
Nahas, aksi pelaku dikatahui korban. Sontak saja, korban pun berteriak maling. Teriakan itu pun lantas didengar penghuni kamar kos lainnya, dan segera menangkap Johanes.
Johanes mengaku butuh biaya tambahan untuk persalinan istri yang hamil lima bulan. Bekerja sebagai penjual bubur kacang hijau, tidak dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari.
"Buat makan saja tidak cukup, apalagi buat biaya persalinan. Makanya saya nekat mencuri," kata Johanes saat di ruang unit reskrim Mapolsek Karangpilang.
Johanes mendapat keuntungan dari menjual bubur hanya Rp 50 ribu seharu. Itu pun belum untuk belanja bahan bubur yang mencapai Rp 100 ribu setiap hari.
"Kalau buburnya tidak habis, ini saya yang susah. Pasti harus dibuang, solanya nanti pasti basi," ungkap dia.