Lari Lintas Alam Cara Kasatreskrim Polrestabes Semarang Kerjai Anggotanya
Setiap mendengar kata reserse kriminal akan terbayang anggota polisi yang tidak menggunakan seragam melainkan pakaian bebas, bisa apa saja.
Penulis: Muh Radlis
Editor: Y Gustaman
"Celana training panjang agar kaki tidak terkena rerumputan liar sama sepatu bola. Pakai sepatu bola lari di hutan lebih jos, tidak akan terpeleset karena daya cengkramnya ke tanah kuat," kata dia.
Selain celana dan sepatu bola, Heru kerap berolahraga rutin sehingga fisiknya terjaga, seperti main sepak bola, dan lari. "Jadi fisiknya tidak kedodoran," buka Heru soal rahasia fisiknya.
Selain Heru, anggota yang menjadi pusat perhatian lainnya adalah Brigadir Bambang, anggota Unit TKP Inafis Polrestabes Semarang.
Bukan karena Bambang sampai di belakang Heru, namun dandanannya ala tentara gerilya dan nyentrik membuat dia menjadi pusat perhatian.
Semak belukar dilingkarkan di topi rimba dan menenteng sebilah kayu layaknya senjata sambil berlari, seperti sedang perang.
Saat memasuki lapangan sebelum garis akhir, Bambang sempat tiarap di tengah lapangan seolah membidik sasaran menggunakan kayu seolah-olah senjata.
Satu per satu peserta lari lintas alam tiba menyusul Heru dan Bambang di garis akhir.
Tanam Pohon
Warga Plalangan, Gunungpati, yang menjadi lokasi lari lintas alam anggota Reskrim juga mendapat berkah, satu di antaranya Romlah (43).
Ibu tiga anak itu mendapat hadiah satu unit TV LED dari Kasat Reskrim Polrestabes Semarang.
Selain Romlah, sekolah dasar dan pihak Kelurahan Plalangan juga mendapat hadiah yang sama.
Sembari menggendong anaknya, Romlah terlihat senang mendapatkan televisi 23 inci tersebut dan berulangkali mengucapkan terima kasih kepada Sugiarto.
Menurut dia, hadiah ini sangat berharga mengingat selama ini di rumahnya tidak ada televisi.
"Di rumah tidak ada TV, suami cuma kerja serabutan. Alhamdulillah dikasih bantuan TV," kata Romlah.
Sebelum memberikan ratusan bibit pohon rambutan kepada perwakilan warga, mereka menanam pohon bersama di sekeliling lapangan Plalangan.
"Harapannya buah pohon ini bisa dinikmati oleh warga nantinya," beber Sugiarto.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.