Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Eks Gafatar Sumut Miliki 63 Hektare Tanah di Ketapang

Artinya, tanah tersebut bukan hanya kepemilikan individu mantan Gafatar.

Penulis: Jefri Susetio
Editor: Wahid Nurdin
zoom-in Eks Gafatar Sumut Miliki 63 Hektare Tanah di Ketapang
TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI
ILUSTRASI - Warga eks pengikut Gafatar berada di tempat penampungan Asrama Batalyon Infanteri 121/Macan Kumbang Kodam I/BB, Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Rabu (30/3/2016). Sebanyak 303 warga eks Gafatar asal Sumut dipulangkan dan selanjutnya akan mengikuti pembinaan di tempat penampungan sebelum dipulangkan ke daerah masing-masing.TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI 

Laporan Wartawan Tribun Medan, Jefri Susetio
 

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) Sumatera Utara punya 63 hektar tanah di Ketapang, Kalimantan Barat

Seluruh luas tanah ditanam berbagai jenis tumbuhan.
 

Mantan Ketua Gafatar Kota Pematangsiantar M Sofyan mengatakan, puluhan hektar tanah Eks Gafatar di Ketapang merupakan milik kolektif. 

Artinya, tanah tersebut bukan hanya  kepemilikan individu mantan Gafatar.
 

"Kami hidup di sana luar biasa senangnya. Lahan kami ada 63 hektar ada milik pribadi, ada milik organisasi dan MoU antara kami dengan warga sekitar. Hidup kami fokus ketahanan pangan," katanya di Balai Kota Medan, Sabtu (9/4/2016).

Pria berkulit sawo matang ini bilang, luas tanah dibagi untuk beberapa areal jenis kebutuhan pangan. 

Berita Rekomendasi

Sehingga, ada pemetaan lokasi perumahan, sekolah untuk anak-anak dan peternakan.

"Seluruh lokasi tanah dibagi empat unsur, pertama unsur peternakan, persawahan, ladang untuk bercocok tanam dan perikanan alias ada tambak. Kami punya komitmen 50 persen hasil panen diberikan warga sekitar," ujarnya.
 

Dia menambahkan, seluruh eks Gafatar sudah enam bulan berada di Ketapang. Program ketahanan pangan sudah dijalankan 60 persen dari keberhasilan. 

Bahkan, bila tidak dipulangkan, seharusnya telah panen padi.
 

"Seharus padi sudah panen, tapi pemerintah mengharuskan kami pulang ke daerah masing-masing. Adapun lahan padi kami mencapai 10 hektar dan horikultura dua hektar," katanya.
 

Ia berujar, eks Gafatar Sumut punya lahan perikanan terdiri dari tambak dan lokasi budidaya ikan yang mencapai tiga atau empat hektar. 

Tidak hanya itu, ada juga lokasi peternakan sapi, kambing, ayam dan bebek.
 

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas