Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Eca Pernah Jatuh Bangun Selesaikan Kuliah

Nama Ronauly Ezra Salonica Manurung, alumni Fisip UBB tahun 2015, memang membahana.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Eca Pernah Jatuh Bangun Selesaikan Kuliah
SERAMBI INDONESIA DAILY/BUDI FATRIA
ILUSTRASI 

Laporan wartawan bangka pos, dodi hendriyanto

TRIBUNNEWS.COM, BANGKA-- Nama Ronauly Ezra Salonica Manurung, alumni Fisip UBB tahun 2015, memang membahana.

Echa sapaan akrab gadis ini dikenal sebagai mahasiswa aktif. Ia banyak terlibat dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan.

Selain tercatat sebagai anggota paduan suara “Serumpun Melodi’ UBB, Eca pun merupakan ‘orang nomor satu’ (ketua) di Himasos (Himpunan Mahasiswa Sosiologi).

Meski super aktif, namun tak membuat Eca acuh dengan tugas kuliah dan skripsinya.

“Ia merupakan lulusan terbaik UBB pada wisuda bulan November 2015. Eca itu lulus sarjana dengan predikat ‘dengan pujian’ alias cumlaude,” kata Citra Asmara Indra, dosen Ilmu Sosiologi Fisip UBB.

Mendengar kabar mantan mahasiswi nya meninggal dunia, seketika Citra tak mampu menahan buliran air matanya jatuh.

BERITA TERKAIT

“Saya kenal betul Eca. Saya ini dosen pembimbingnya. Saya tahu bagaimana ia jatuh-bangun ketika melakukan penelitian, lalu menuntaskan penulisan skripsinya,” tukas Citra.

Eca dikenal luas di kalangan adik kelas dan alumni UBB. Gadis yang tampil sederhana dan ramah ini, selain cerdas dan pintar, ia adalah pemegang predikat ke tiga UBB Idol.

Eca diterima di UBB pada tahun 2011. Judul skripsi gadis kelahiran Jakarta 23 tahun yang lalu itu: “Implikasi Harga Timah pada tahun 2014 terhadap Dayajual dan Dayabeli Komoditas di Pasar Induk Kota Pangkalpinang (Analisis Pertukaran Sosial terhadap Mekanisme Pasar).

Meski sudah meninggalkan kampus UBB, menurut Citra, Eca kerap bertandang ke kampus dan menasihati adik-adik kelas.

“Kami betul-betul kehilangan. Eca betul-betul luar biasa. Hubungan antara kakak dan adik kelas tetap terjalin, itulah dia Eca: selalu menyemangati adik-adik kelasnya di Fisip,” ujar Citra.

Eca, lanjut Citra, dalam waktu dekat ini akan meneruskan pendidikannya ke jenjang strata dua (pasca sarjana).

“Kalau mengenang cita-citanya itu, saya tak kuasa menahan tangis. Kata Eca tempo hari, setamat pascasarjana nanti ia akan bergabung kembali dengan kami sebagai dosen Fisip,” kenang Citra.

Tetapi semua itu tinggal kenangan bagi para dosen dan adik tingkat Eca di UBB.

Setelah sempat dirawat dua hari di RSUD Sungailiat, Eca akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya, Selasa (12/4/2016) siang.

Eca adalah salah satu korban tabrakan maut di ruas jalan Sungailiat-Belinyu, Minggu siang sekitar pukul 13.30 WIB.

Sejak kecelakaan hingga dievakuasi warga ke RSUD, gadis kelahiran 8 Januari 1993 itu dalam kondisi koma: tak sadarkan diri.

“Kami, sivitas akademika UBB, berduka. Setelah Derri, kini Eca meninggalkan kita semua. Kami mendoakan pihak keluarga senantiasa tabah,” tukas Eddy Jajang J Atmaja, Ketua UPT Kerjasama, Humas dan Penerbitan UBB, Selasa (12/4/2016) siang.

Sumber: Bangka Pos
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas