Hiu Paus Tutul Hebohkan Warga Gorontalo
Mamalia air laut yang dikenal dengan nama Rhincodon Typus itu tiba-tiba hadir dan menjadi objek wisata dadakan di pantai Desa Botubarani
Editor: Toni Bramantoro
"Sekali lagi, mohon jangan disentuh hiu hiu paus itu. Biarkan mereka bebas dan tidak terganggu oleh kita. Di dunia sudah ada norma-norma konservasi yang diterapkan untuk atraksi 'Marine Species Watching' semacam ini," kata Cipto AG lagi.
Masyarakat Gotontalo sendiri sebenarnya sudah sangat familiar dengan ikan hiu paus tutul yang panjangnya bervariasi antara 5-7 meter itu.
Tiap tahun, konon hiu jenis ini yang bobotnya sekitar 20 tonnitu sudah biasa mampir di kawasan itu. Karena itu, hiu paus itu sudah menjadi atraksi warga yang bukan hanya sekali ini saja.
Orang Gorontalo menyebutbya dengan istilah ikan munggiyango hulalo, ikan hiu paus. Konstruksi mulutnya seperti paus, tidak buas, tidak ganas, bukan predator manusia, tetapi besarnya lebih mirip hiu besar. Ikan ini termasuk jenis yang ramah, jinak dan muncul setiap musim nike.
Inilah waktu yang baik untuk mengedukasi publik, terutama warga Gorontalo. Menpar Arief Yahya juga mengingatkan, friendly dengan ikan langka dan berukuran raksasa itu baik-baik saja. Tetapi jangan sampai itu justru membuat ikan tersebut berpotensi punah.
Binatang itu harus dilestarikan, bersamaan dengan habitat dan lingkungan hidup tempat mereka hidup dan berkembang.
"Ingat, semakin dilestarikan, semakin mensejahterakan," kata Menpar Arief Yahya.
Hiu Paus itu, menurut Arief Yahya, bisa menjadi atraksi terbaik dunia. Tidak ada tempat di dunia yang ada ikan langka dari lautan bebas, yang merapat ke pantai dekat pemukiman, berlama-lama di situ, dan tidak ganas.
"Biarkan itu menjadi tontonan khas, atraksi yang tidak ada dunianya di seluruh dunia. Itu akan mengangkat pamor Gorontalo, dengan destinasi yang mendunia. Asal dilestarikan," ungkap dia.
Karena itu, ada baiknya mengikuti saran dari para expert, para ahli, yang sudah berpengalaman di marine tourism.
Cara mencintai, menjaga dan melstarikan hiu paus langka itu adalah dengan "tidak menyentuh" langsung.
Bahkan, diver saja paling dekat hanya boleh dari radius 4 meter, tidak boleh memotret dengan flash, tidak boleh menggunakan dan menyuarakan mesin, tidak boleh menghalangi ruang gerak hiu-hiu itu.
"Dilihat boleh, dipegang jangan!," katanya.