Empat Penambang Emas Tewas Tertimbun di Lubang yang Mereka Gali
Empat orang pekerja Penambangan Emas Tanpa Izin atau PETI tewas setelah tertimbun di dalam lubang yang mereka gali sendiri, Selasa (12/4/2016).
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Muhlisin
TRIBUNNEWS.COM, BANGKO - Empat orang pekerja Penambangan Emas Tanpa Izin atau PETI tewas setelah tertimbun di dalam lubang yang mereka gali sendiri, Selasa (12/4/2016).
Kabar yang dihimpun Tribun, mereka tewas di bilangan Dusun Batu Kandang, Desa Simpang Parit, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi sekitar pukul 16.00 WIB.
Tiga korban merupakan warga Desa Simpang Parit, yakni Kamal (25), Mukhlis (17) dan juhardi (20).
Sedang satu korban lain adalah Siem (32), warga Desa Parit Ujung Kecamatan Renah Pembarap.
"Malamnya langsung dibawa pulang ke rumah masing-masing. Malam tadi juga langsung dimakamkan," ujar sumber Tribun yang tak mau ditulis namanya.
Kejadian berawal ketika mereka masuk ke lubang PETI. Mereka memang mencari emas dengan pola lubang jarum. Yakni dengan menggali lubang mengikuti urat emas.
Diperkirakan lubang yang sudah masuki sudah mencapai kedalaman 20 meter. Dikabarkan mereka masuk sekira pukul 15.00.
Sampai sekira satu jam kemudian tanah di atas lubang runtuh dan menimpa para korban.
"Runtuh tanahnya. Langsung tertimbun galonyo dalam lubang tu. Kawankawan yang di atas sebenarnya sudah berusaha menolong," ujarnya lagi.
Namun tak banyak yang dapat mereka perbuat. Terlebih karena peralatan yang ada hanya seadanya.
Sementara para korban tertimbun tanah dan bebatuan di kedalaman lubang. Keempatnya pun ditemukan dalam kondisi sudah tewas.
Kapolres Merangin AKBP Munggaran Kartayuga, melalui Kapolsek Sungai Manau Iptu Nursan Subagyo membenarkan adanya kejadian tersebu. Ia mengatakan jika pihaknya masih melakukan penyelidikan.
“Iya benar, ada empat orang yang meninggal akibat tertimbun longsor di aktivitas PETI lubang jarum. Kami sudah melakukan penyelidikan,” ungkap Nursan.
Ia mengatakan jika kejadian serupa sudah cukup sering terjadi. Padahal pekerjaan PETI sudah sangat sering diimbau untum tak dilakukan.
Beberapa bulan lalu, kejadian serupa juga menelan korban di Kecamatan Tiang Pumpung. Sampai akhirnya lubang yang ada ditutup oleh aparat.(*)