Kemudahan Internet Buat Anak Muda Indonesia Miskin Jiwa Kepemimpinan
Pemuda sekarang miskin ilham mengenai kepemimpinan.
Editor: Sugiyarto
Laporan Reporter Tribun Jogja, Rona Rizkhy Bunga Chasana
TRIBUNNEWS.COM, BANTUL - Pemuda sekarang miskin ilham mengenai kepemimpinan.
Mereka tak banyak inspirasi mengenai kepemimpinan karena anak muda pada masa sekarang lebih banyak bergantung dan banyak belajar pada kemudahan internet.
Pola kepemimpinan yang banyak terjadi di Indonesia lebih banyak pada perilaku dengar dan dengar, bukan melihat. Melihat juga sebenarnya tak hanya lewat mata tetapi hati juga.
Hal tersebut disampaikan oleh Jawahir Thontowi, dosen Fakultas Hukum UII, dalam seminar Ketika Pemuda Menjadi Pemimpin, dalam rangka Milad Fisipol UMY, di Ar Fachrudin B lantai 5, Kamis (14/4/2016).
Sementara itu, menurut Busryo Muqqodas, mantan pimpinan KPK 2010, sebenarnya dalam Al Quran banyak contoh kepemimpinan yang ada pada Nabi Muhammad SAW.
Menurutnya, spiritual juga menjadi penentu kepemimpinan yang baik.
Maka dari itu, untuk menjadi pemimpin yang dapat berjuang, kekuatan spiritual juga menjadi salah satu penentu.
"Banyak orang yang memilih jalan sesat dan memiliki mentalitas serba instan, adalah orang-orang yang terdidik."
"Mereka anggota DPR, Kepala Pemerintahan, Jaksa, dan orang-orang terdidik lainnya. Lalu, apakah ada korelasi antara kesarjanaan dengan kepemimpinan?"
Padahal mereka tak butuh waktu lama untuk tergelincir dari kepemimpinannya," ujar Busryo Muqqodas saat menyampaikan materi mengenai kepemimpinan berintegritas.
Menurutnya ada 2 hal kenapa orang terdidik dapat melakukan hal-hal tidak terpuji misalnya dengan korupsi.
Pertama, dalam rumah tangga mereka tak terbangun akhlak, sehingga yang terjadi adalah suatu bangunan rumah tangga yang berantakan.
Kedua, para pemilih jalan instan tersebut tidak bekerja sesuai dengan kata hati mereka.
Menurut Busyro, suatu pekerjaan tidak akan terasa berat jika kita melakukan sesuai dengan minat dan kata hati.
Namun, jika sesuai dengan minat dan kata hati kita, walau berat, pekerjaan akan terasa ringan.
Terlebih lagi yang terpenting adalah persoalan spiritual. Baginya, seseorang harus mencapai puncak tertinggi dalam spiritualnya, sehingga dia bisa menjadi pemimpin yang berintegritas karena kita lebih memiliki persiapan yang matang untuk menjadi seorang pemimpin. (tribunjogja.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.