Ratusan Warga Bandung Diduga Jadi Preman
Polrestabes Bandung mencatat setidaknya 357 warga Kota Bandung yang diduga sebagai preman di Kota Bandung.
Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Polrestabes Bandung mencatat setidaknya 357 warga Kota Bandung yang diduga sebagai preman di Kota Bandung.
Mereka tercatat dalam Operasi Bina Kusuma yang dilaksanakan selama sepuluh hari mulai 28 Maret 2016 hingga 6 April 2016.
Kasubbag Humas Polrestabes Bandung, Kompol Reny Marthaliana, mengatakan, data tersebut nantinya akan menjadi bahan untuk berkoordinasi dengan pemerintah daerah.
Menurutnya, ratusan warga Kota Bandung yang diduga preman itu sebatas baru diberikan pembinaan dan diingatkan untuk tidak melakukan aksi premanisme.
"Nanti perlu ada tindakan yang tepat juga untuk mereka, bisa saja nanti mereka diberi pelatihan menjadi satpam, cleaning service atau sopir. Karena dari usia, mereka masih mempuni untuk bekerja," kata Reny di Markas Polrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (14/4/2016).
Reny mengatakan, pihaknya akan mendorong pemerintah daerah untuk memberikan program pelatihan kepada warga Kota Bandung yang diduga preman tersebut.
Dinas Sosial Kota Bandung, misalnya, yang memiliki pelatihan untuk anak jalanan yang dinilai bisa melibatkan preman juga.
"Preman jangan dijauhkan, justru ditanya. Kalau ada pembinaan dari pemerintah daerah mereka diberi tahu dan diajak juga," ujar Reny.
Berdasarkan keterangan, kata Reny, warga Kota Bandung yang diduga preman ini mengaku tidak memiliki pekerjaan.
Hal itu membuat mereka menggantungkan hidupnya di jalan untuk mencari biaya kehidupan sehari-hari.
Ada yang individu meminta uang kepada sopir, berkelompok meminta uang ke toko atau sopir, dan berkelompok menguasai wilayah tertentu.
"Dalam operasi ini, kami ingatkan kalau tindakan premanisme seperti itu tidak dibenarkan. Kalau pun mau menjaga keamanan wilayah atau gedung, misalnya, kami sarankan melalui jalur formal seperti menjadi satpam," ujar Reny.
Meski Operasi Bina Kusuma telah selesai, kata Reny, upaya penangkalan aksi premanisme akan terus dilakukan. Babinkamtibmas di setiap polsek secara rutin memberikan pembinaan kepada masyarakat yang diduga preman.
"Penangkalan aksi premanisme tidak melulu harus menangkap orang. Bisa juga dengan pendekatan kepada mereka, kami ingatkan kepada mereka untuk tidak melakukan aksi-aksi premanisme," ujar Reny. (cis)