Ceu Popong Sebut Mungkin Mobil Mewah untuk Anggota DPRD Jabar Diperlukan
Popong menilai, pengadaan yang diajukan DPRD Jabar kemungkinan sangat diperlukan agar mereka bisa langsung berhadapan dengan masyarakat
Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jabar Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Tokoh masyarakat Jawa Barat, Popong Otje Djundjunan, mengatakan, pengadaan mobil mewah All New Toyota Fortuner untuk anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat perlu disikapi secara objektif.
Artinya, anggota DPRD Jabar harus menggunakan mobil fortuner tersebut.
"Kalau saya tanggapannya gimana keperluan karena merasakan perlu bukan saya tapi mereka. Apakah perlu atau tidak. Kalau keuangan memungkinkan tidak masalah kenapa tidak. Kan pemerintah daerah juga ada mobil dinas, sementara anggota dewan itu tidak ada mobil dinas," ujar wanita yang akrab disapa Ceu Popong usai memberikan wawasan soal empat konsensus di SMK BPP, Jalan Van Deventer, Kelurahan Kebon Pisang, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung, Sabtu (16/4/2016)
Popong menilai, pengadaan yang diajukan DPRD Jabar kemungkinan sangat diperlukan agar mereka bisa langsung berhadapan dengan masyarakat.
Soal menyakiti masyarakat lantaran menggunakan anggaran besar, katanya, jika para anggota DPRD Jabar tidak bekerja dengan benar setelah keinginan mereka mendapatkan mobil fortuner terwujud.
"Kalau mereka dengan pakai mobil itu bisa kerja dengan benar kenapa tidak. Kita semua harus objektif," ujar wanita yang merupakan anggota DPR RI tersebut.
Terkait dengan mahalnya harga satu unit mobil Fortuner tersebut, Popong menilai, hal tersebut tidak menjadi soal jika memang anggarannya memadai.
Menurutnya, harga beli mobil relatif asalkan kualitasnya bagus yang diikuti semakin maksimalnya kerja anggota DPRD Jabar.
"Takutnya kalau beli murah setahun sudah rusak. Beli sesuatu itu harus yang bagus karena jatuhnya lebih efisien dan ekonomis. Sepatu misalnya, kalau beli yang kualitas bagus pasti bisa dipakai bertahun-tahun," ujar Popong.