4 Orang Ikuti Konvensi Terbuka Joint Guna Dapatkan 1 Calon Wali Kota
Menurutnya saat ini Yogyakarta adalah gudangnya SDM unggul namun keunggulan tersebut tidak atau belum dirasakan oleh publik.
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Reporter Tribun Jogja, Khaerur Reza
TRIBUNNEWS.COM, JOGJA - Konvensi calon Wali Kota Yogyakarta jalur independent melalui Joint hampir memasuki tahap akhir, Minggu (17/4/2016).
Empat orang calon tersisa mengikuti konvensi terbuka di JEC Yogyakarta.
Di hadapan puluhan ketua RW di Yogyakarta serta tim panelis yang diketuai oleh Buyro Muqoddas keempatnya menjawab beberapa pertanyaan tentang isu yang sedang hangat di Yogyakarta mulai dari tata ruang, warga bantaran sungai hingga UMKM dan lainnya.
Sineas Garin Nugroho memaparkan konsepnya untuk membangun Yogyakarta dengan menyatukan kampung kampus dan komunitas yang ditambah dengan birokrasi dan pengusaha yang dibangun dari tingkat kecamatan.
Menurutnya saat ini Yogyakarta adalah gudangnya SDM unggul namun keunggulan tersebut tidak atau belum dirasakan oleh publik.
"Jogja adalah pusat manusia-manusia unggul, seperti bendungan tapi kanalnya tidak pernah sampai ke warga agar mampu kenyuburkan lahan warga," ujarnya.
Sementara itu kandidat yang lain Rommy Heryanto mengatakan akan membuatkan program relokasi kepada warga bantaran kali terutama yang tidak memiliki sertifikat.
Fasilitator Joint Yustina Neny mengatakan di akhir acara nanti akan langsung dipilih satu orang pemenang konvensi guna diajukan sebagai calo wali kota Yogyakarta yang akan bertarung di Pilkada 2017.
Sebenarnya ada 5 orang calon yang akan mengikuti konvensi terbuka kali ini, namun satu orang kandidat yaitu Adrie Primera Nuary mengundurkan diri karena kesibukannya sendiri.
"Transparansi dan keterlibatan masyarakat dalam mekanisme pemilihan pemimpin akan diterapkan dalam konvensi ini dan ujungnya diharapkan bisa muncul sistem-sistem kaderisasi yang transparan sehingga menghasilkan pemimpin yang layak bagi Yogyakarta," tambahnya. (*)