Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Satu Gigitan King Cobra Bisa Tewaskan 10 Orang Hasil Otopsi Irma Bule 'Membuktikan'

Hasil otopsi atas jenazah Irma Bule telah keluar dan hasilnya sangat mengejutkan. Racun ular King Cobra ......

Editor: Robertus Rimawan
zoom-in Satu Gigitan King Cobra Bisa Tewaskan 10 Orang Hasil Otopsi Irma Bule 'Membuktikan'
WIKIPEDIA
King Cobra. 

TRIBUNNEWS.COM - Hasil otopsi atas jenazah Irma Bule telah keluar dan hasilnya sangat mengejutkan. Racun ular King Cobra menyebar ke seluruh tubuh.

Kepolisian Resor Kabupaten Karawang, Jawa Barat, telah menerima hasil otopsi terkait kematian penyanyi dangdut bernama asli.

Seperti dilansir Tribun Timur, berdasarkan hasil otopsi, diketahui jelas penyebab kematian Irma akibat sengatan ular yang diajak menari saat manggung pada pesta pernikahan warga Lemahabang beberapa pekan lalu.

“Hasil otopsi Tim Forensik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)Karawang, menunjukan bisa ular cobra merambah ke seluruh tubuhnya,” kata Kasatreskrim Polres Karawang AKP Dony Satria Wicaksono di Karawang, Sabtu (16/04/2016).

Polisi memastikan, penyanyi dangdut, warga Dusun Pawerangan, Desa Dawuan Timur, Kecamatan Cikampek, Karawang meninggal dunia murni akibat digigit ular.

Penyebab kematian penyanyi dangdut itu lantaran digigit ular juga diperkuat dengan keterangan delapan orang saksi, termasuk pawang ular king cobra yang digunakan korban saat manggung.

Bahkan, pawang ular sudah diperiksa dua kali.

Berita Rekomendasi

Meski sudah memeriksa delapan orang saksi, termasuk pawang ular, belum ada satu pun dari delapan saksi yang mengarah pada status tersangka.

Irma meninggal dunia setelah digigit ular saat manggung pada pesta pernikahan di Desa Lemahabang, Kecamatan WadasKarawang, Minggu (3/4/2016).

Nama ular Rianti

Rianti nama ular yang membunuh pedangdut cantik Irma Bule.

Seperti dikutip dari Tribun Jabar, Rianti berjenis King Cobra, dan bisanya mematikan!

Penelusuran Tribunnews.com, ular ini bukanlah jenis ular untuk main-main apalagi untuk show di panggung.

Orang-orang yang ahli atau profesional menangani ular jenis ini masih menggunakan peralatan khusus dan menyiapkan bisa ular apalagi orang awam.

Kasus Irma Bule yang tewas karena gigitan ular saat manggung menjadi pelajaran bahwa ular jenis ini sangatlah berbahaya.

Mengutip Wikipedia, King Copbra disebut juga ular anang atau lanang (Ophiophagus hannah) adalah ular berbisa terpanjang di dunia dengan panjang tubuh keseluruhan mencapai sekitar 5,7 m.

Akan tetapi panjang hewan dewasa pada umumnya hanya sekitar 3 – 4,5 m saja.

Ular ini ditakuti orang karena bisanya yang mematikan dan sifat-sifatnya yang terkenal agresif, meskipun banyak catatan yang menunjukkan perilaku yang sebaliknya.

Ular anang juga dikenal dengan beberapa nama lokal seperti oray totog (Sd.), ular tedung abu,tedung selor (Kal.) dan lain-lain.

Dalam bahasa Inggris disebut King Cobra (raja kobra) atauhamadryad.

Racun ular King Cobra

Bisa ular anang terutama tersusun dari protein dan polipeptida, yang dihasilkan dari kelenjar ludah yang telah berubah fungsi, yang terletak di belakang mata.

Tatkala menggigit mangsanya, bisa ini tersalur melalui taring sepanjang sekitar 8–10 mm yang menancap di daging mangsanya.

Meskipun racun ini dianggap tak sekuat bisa beberapa ular yang lain, ular anang sanggup mengeluarkan jumlah bisa yang jauh lebih besar dari ular-ular lainnya.

Percobaan di laboratorium menunjukkan bahwa satu kali gigitan ular ini dapat mengeluarkan sejumlah bisa yang cukup untuk membunuh 10 orang.

Dan terkait Irma Bule hasil otopsi yang menunjukkan kalau bisa ular menyebar ke seluruh tubuh percobaan laboratorium terbukti.

Hanya dibutuhkan sedikit racun ular untuk membunuh satu orang, sedangkan Irma Bule racun berada di sekujur tubuh.

Bisa ular ini bersifat neurotoksin, yakni menyerang sistem saraf korbannya, serta dengan cepat menimbulkan rasa sakit yang amat sangat, pandangan yang mengabur, vertigo, dan kelumpuhan otot.

Pada saat-saat berikutnya, korban akan mengalami kegagalan sistem kardiovaskular, dan selanjutnya kematian dapat timbul akibat kelumpuhan sistem pernapasan.

Apabila bisa telah masuk dalam jumlah yang cukup, kematian hanya dapat dicegah dengan penanganan serta pemberian antivenin (antibisa) yang tepat dan cepat.

Tak suka manusia

Kebanyakan ular anang, seperti umumnya hewan, takut terhadap manusia dan berusaha menghindarinya.

Ular ini juga tidak seketika menyerang manusia yang ditemuinya, tanpa ada provokasi sebelumnya.

Seperti juga ular-ular lainnya, temperamen ular ini sukar diduga.

Beberapa individunya bisa jadi lebih agresif daripada yang lainnya.

Demikian pula, pada masa-masa tertentu seperti pada saat menjaga telur-telurnya, ular ini dapat berubah menjadi lebih sensitif dan agresif.

Telah dilaporkan adanya serangan-serangan ular anang terhadap orang yang melintas terlalu dekat ke sarangnya. (*)

Sumber: Tribun Timur
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas