20 Pelaku Usaha Sandang di Sumsel Berkumpul di Palembang untuk Belajar Menjahit
Tak hanya sehari ini, namun pelatihan tersebut rencananya akan dilaksanakan selama lima hari, mulai dari tanggal 19-24 April 2016.
Penulis: Slamet Teguh Rahayu
Editor: Wahid Nurdin
Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Slamet Teguh Rahayu
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Untuk meningkatkan kualitas dan daya saing dari para industri kecil menengah (IKM) yang ada di Sumatera Selatan (Sumsel), Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Sumsel melalui Unit Pelayanan Teknis (UPT) Tekstis dan Kemasan mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Menjahit bagi IKM Sandang Sumsel.
Kegiatan tersebut di laksanakan di Komplek Dekranasda Jakabaring, Selasa (19/4/2016).
Tak hanya sehari ini, namun pelatihan tersebut rencananya akan dilaksanakan selama lima hari, mulai dari tanggal 19-24 April 2016.
Berbagai macam pelajaran diajarkan dalam pelatihan ini, mulai dari tadi pengukuran pola awal, pengukuran desain, memotong kain, dan menjahit hingga pakaian tersebut jadi.
Menurut Kepala UPT Tekstil dan kemasan, M Rizal Umar mengatakan, kegiatan ini diperuntukkan bagi IKM sandang yang berada di Sumsel.
Setidaknya ada 20 peserta yang hadir dalam kegiatan ini.
Tak hanya dari Palembang, para peserta inipun hadir dari kabupaten atau kota di Sumsel, di antaranya Banyuasin, Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Ogan Komering Ulu, dan berbagai daerah lainnya.
"Jadi sebelum kegiatan ini berjalan, kita surati dulu kantor Disperindag yang ada di daerah masing-masing, baru mereka mengirim perwakilan mereka kesini," ujar Rizal saat dibincangi Tribunsumsel di sela-sela acara.
Rizal juga menjelaskan, selama ini para IKM sandang hanya memproduksi kain lembaran.
Namun, untuk meningkatkan nilai tambah dari produksi tersebut, UPT Tekstil dan Kemasan mengadakan Bimtek menjahit, agar kain-kain yang telah ada, nantinya bisa dijadikan pakaian, sehingga menghasilkan nilai lebih.
"Jadi dengan demikian, harapannya nilai dari hasil produksi para ikm dapat bertambah. Untuk sementara para peserta ini akan kita ajarkan membuat kemeja, dan selanjutnya tinggal para peserta mencoba mengembangkan ilmu yang didapat," tegasnya.
Rizal mengatakan, sebenarnya bukan kali ini saja UPT Tekstil dan Kemasan melakukan pelatihan seperti ini, berbagai macam pelatihan telah diadakan sejak UPT Tekstil dan Kemasan didirikan sejak tahun 2013 silam, diantaranya pelatihan jumputan, pembatikan, dan pewarnaan.
Untuk mengakomodir semua kegiatan tersebut, berbagai macam peralatanpun disediakan, diantaranya 30 unit mesin jahit manual, lima unit mesin jahit otomatis, lima unit mesin obras, dua unit mesin kancing, satu paket mesin pewarna dengan kapasitas 30 kg, mesin kemasan, mesin vakum press, dan berbagai macam peralatan lainnya.
"Kami berharap dengan upaya yang telah dilakukan, produksi dari UPT Tekstil dan Kemasan dapat menjadi kiblat bagi para industri di sumsel. Tak hanya asal-asalan, namun apa yang dikeluarkan UPT ini dapat menghasilkan produksi yang berkualitas," katanya.(*)