Perabotan Rumah Tangga Sampai Kucing Anggora di Bilik Narapidana Lapas Porong
Seperti di rumah sendiri, begitu kondisi sel narapidana di Lapas Porong Sidoarjo. Di antara mereka ada yang memelihara kucing anggora dan love bird.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Surya, Irwan Syairwan
TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO - Jangan dikira hidup di penjara menyengsarakan dan jauh dari 'peradaban,' tengok saja alas tidur yang dipakai narapidana Lapas Klas 1 Surabaya.
Kamar-kamar sel di lapas yang terletak di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, tersimpan aneka barang yang tak pernah orang luar pikirkan sama sekali.
Sebut saja televisi, DVD player, kipas angin, eksos, loverbird, burung murai, hingga kucing anggora, ditemukan petugas BNN Jatim dan Polda Jatim saat inspeksi mendadak pada Senin (18/4/2016) malam.
Awak media yang turut blusukan meliput suasana setiap sel membuktikan penjara tak ubahnya rumah sendiri, home sweet home.
Di Blok H Lapas Porong, tempat para napi kasus koruptor, burung hias di dalam sangkar tergantung aula tahanan. Di sel mereka ada kasur busa dan semen cor-coran untuk tempat menaruh barang.
Kamar sel tersebut juga lengkap terpasang kipas angin plus eksosnya agar sirkulasi udara tetap segar. Tapi tak semua kamar memilikinya, hanya kamar sel yang diisi satu napi saja.
Di Blok A, tempat tahanan narkoba kondisinya kurang lebih sama. Di sini ada napi memelihara kucing anggora, bahkan ada yang bisa berjualan bakwan karena peralatan seperti pisau ada di sana.
Saat ditanya wartawan, si pemilik pisau mengaku menggunakannya untuk memasak bakwan yang akan ia jual ke sesama tahanan.
Tak ada komentar yang keluar dari Kepala Lapas Porong, Prasetyo, saat awak media mencoba mengonfirmasi hal tersebut.
Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Hukum dan HAM Jatim, Djoni Priyatno, menganggap semua itu bualan. Ia tercekat setelah disodori rekaman hasil blusukan wartawan bersama petugas di lapas terbesar di Jatim ini.
"Kami akan lakukan pemeriksaan menyeluruh dan menyita barang-barang yang seharusnya terlarang di lapas itu," begitu komentar Djoni.
Djoni menuturkan barang-barang tersebut tak mungkin datang sendiri. Kemungkinan ada pihak-pihak yang membantu dan pihaknya akan menindak mereka secara administratif.
"Kami pun akan menindak tegas pihak-pihak yang terlibat dari adanya fasilitas-fasilitas itu," kata Djoni memberikan keterangan.