Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Aksi Mahasiswa Mogok Makan di DPRD DIY, Tuntut Jokowi Pecat Rini Soemarno

Ada lima mahasiswa yang lakukan mogok makan.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Aksi Mahasiswa Mogok Makan di DPRD DIY, Tuntut Jokowi Pecat Rini Soemarno
Ist/Tribunnews.com
Kelompok mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi aliansi PANAMA di Yogyakarta kembali melakukan aksi mogok makan menuntut pemecatan Rini Soemarno. 

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Kelompok mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi aliansi PANAMA di Yogyakarta kembali melakukan aksi mogok makan menuntut pemecatan Rini Soemarno.

‎Hendra, koordinator aliansi PANAMA menyebutkan mahasiswa meminta agar Presiden Joko Widodo memecat dan menangkap Rini Soemarno karena Menteri BUMN tersebut namanya masuk di dokumen Panama Papers.

"Kami siap bertahan meneruskan aksi mogok makan, sampai Rini Soemarno betul-betul dipecat dan ditangkap. Sebelumnya kami aksi mogok makan di UMY, namun istana belum mendengar sehingga mulai hari ini kami mogok makan di gedung wakil rakyat, DPRD DIY. Jika masih belum didengar juga kita akan mogok makan di istana Jakarta. Kita percaya Jokowi akan mendengar suara rakyat untuk segera copot Rini Soemarno," kata Hendra di DPRD DIY, Rabu (20/4/2016).

Hendra menjelaskan aksi mogok makan ini dilakukan kali kedua, setelah sebelumnya lima mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi lakukan aksi serupa di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Ada lima mahasiswa yang lakukan mogok makan yaitu Angga dari kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Doni dari kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Santos dari kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Pram dari kampus Universitas Widya Mataram dan Edi Manik dari kampus Universitas Teknologi Yogyakarta.

"Kami meminta agar Presiden Joko Widodo membawa kembali ke Indonesia, uang sejumlah Rp 11.400 triliun yang tercatat dalam dokumen Panama Papers, karena uang itu berasal dari Indonesia," katanya.

Kewajiban pajak atas uang Rp 11.400 triliun itu bisa digunakan untuk kesejahteraan rakyat, untuk membangun sekolah, rumah sakit dan fasilitas umum lainnya untuk rakyat.

Aliansi PANAMA meminta agar Presiden Joko Widodo menyita dan mengusut tuntas asal usul uang Rp 11.400 triliun. Mahasiswa meyakini sangat bisa jadi, uang yang sangat besar itu adalah hasil korupsi, pencucian uang, uang hasil kejahatan narkoba dan lain-lain yang melanggar hukum.

Hendra menambahkan, mahasiswa akan terus bersuara dan memberikan tekanan publik, meminta agar Presiden Joko Widodo memecat Menteri BUMN, Rini Soemarno karena disebut-sebut terlibat "Skandal Panama Papers”

Aksi Mogok Makan yang dilaksanakan di halaman DPRD DIY disebutkan merupakan bentuk komitmen mahasiswa dalam mengawal isu skandal Panama Papers yang sarat dengan kejahatan keuangan seperti yang diungkap dalam data dokumen Mossack Fonseca. Panama tetap bertekad terus melanjutkan aksi mogok makan sampai Rini Soemarno dipecat dan ditangkap. ‎

Sampai saat ini, di berbagai media berita disebut-sebut tercatat Rp 67,4 milliar uang yang dimiliki Rini Soemarno tersimpan di rekening itu dengan status bebas pajak (tax haven).

Sangat ironis jika rakyat miskin saja, selalu harus dibebani biaya pajak oleh pemerintah dengan slogan “orang bijak taat pajak”, namun saat yang sama, ada pejabat pemerintah yang dengan seenaknya menggelapkan kewajiban pajaknya.

"Kami tidak mau pemerintahan saat ini ikut terkena dampak dan imbasnya, karena kelakuan menterinya yang diduga melanggar hukum," kata Hendra.‎

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas