Laporan Wartawan Surya, Ahmad Zaimul Haq 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Satuan Reserse Kriminal Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menggagalkan penyelundupan 34 ekor burung dilindungi.

Hewan bersayap tersebut dari seekor Cendrawasih kepala biru, tiga ekor Julang Mas, tiga ekor Cendrawasih ekor panjang, enam ekor Kakak Tua jambul kuning, 10 ekor Kakak Tua hijau dan 11 ekor Kakak Tua merah.

Sayangnya, delapan dari 34 ekor burung tersebut mati diduga kehabisan oksigen saat dibawa dari Sorong, Papua.

Burung-burung tersebut diselundupkan CA (25), warga Wonokusumo Lor, Surabaya, yang telah ditetapkan sebagia tersangka oleh penyidik Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak.

Burung-burung tersebut dimasukkan ke dalam botol air mineral sebelum dibungkus kardus besar.

Selain CA yang tertangkap membawa burung dari Papua ini, polisi berhasil menangkap SL (32), warga dusun Sabungan Timur, Desa Ombul, Kecamatan Kedundung, Sampang, Madura.

Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, AKBP Arnapi, mengatakan pihaknya berhasil menggagalkan penjualan burung dilindungi berdasarkan informasi masyarakat.

"Infonya, KM Gunung Dempo dari Sorong Papua tujuan Jakarta yang transit di Perak Surabaya pada 20 April membawa puluhan burung yang dilindungi oleh negara. Saat kami grebek pukul 03.00 WIB memang benar ditemukan hewan tersebut dan berhasil ditangkap dua tersangka," kata Arnapi saat rilis di Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Kamis (21/4/2016).

Tersangka dijerat pasal 21 ayat 2 huruf a, b dan c UU No 5 tahun 1990 tentang konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya Juncto pasal 42 ayat 2 PP RI no 8 tahun 1999 tentang pemanfaatan jenis tumbuhan dan satwa liar.

Berikut foto-foto perlakuan hewan tersebut saat diselundupkan:

Inilah salah satu burung yang dimasukan ke dalam Botol Air. Kondisinya lemas setelah perjalanan dari Sorong menuju Surabaya.