Suka Kalimat Kangen Zamanku to? Coba Intip Petuah-petuah Pak Harto di Sini
Wisatawan bisa menikmati dokumentasi terkait Pak Harto dan Bu Tien di bagian pendopo luar maupun pendopo dalam.
Editor: Robertus Rimawan
TRIBUNNEWS.COM - Mungkin sering melihat stiker bertulis 'Kangen zamanku to?'. Stiker-stiker atau lukisan cat tertempel di belakang truk lalu terlihat gambar wajah Presiden kedua RI Soeharto.
Dulu yang dikenal dengan sebutan 'Bapak Pembangunan' ini seolah kehilangan pamor setelah turun dari kekuasaan pada tahun 1998.
Namun tak sedikit yang masih merindukan keamanan, kenyamanan dan kesejahteraan pada zaman pemerintahan Soeharto.
Mungkin bagi Anda yang rindu dengan sosok Soeharto coba tengok petuah-petuahnya di Dalem Kalitan, kediaman keluarga mantan Presiden kedua RI, Soeharto di Solo.
Ternyata rumah tersebut kini menjadi satu dari banyak tujuan wisata di Solo.
Seperti liputan TribunSolo.com yang berkunjung ke area kediaman di kawasan Kalitan Surakarta, Kamis (31/3/2016) kemarin menunjukkan rumah tersebut tak sepi dari aktivitas.
Terlihat sejumlah warga mengunjungi Dalem Kalitan.
Foto-foto kenangan Pak Harto serta ibu Tien Soeharto (Siti Hartinah), mantan ibu negara paling banyak dipajang.
Wisatawan bisa menikmati dokumentasi terkait Pak Harto dan Bu Tien di bagian pendopo luar maupun pendopo dalam.
Petugas yang berjaga mengizinkan TribunSolo.com serta sejumlah wisatawan yang datang untuk masuk hingga bagian pendopo dalam.
Di bagian ini terdapat foto-foto Pak Harto disertai petuah-petuah berbahasa Jawa.
Pada foto Pak Harto menggunakan beskap biru tertulis:
Anggayuh Kasampurnaning Urip.
Ber Budi Bawa Leksana.
Ngudi Sajatining Becik.
Artinya:
Mencapai Kesempurnaan Hidup
Berjiwa Besar
Mengusahakan Kebaikan Sejati
TRIBUN SOLO/EKA FITRIANI
Pada foto Pak Harto berbatik warna coklat tertulis:
Wong Iku Kudu Ngudi Kabecikan
Jalaran Kabecikan
Iku Sanguning Urip
Artinya:
Orang itu Harus Mencari Kebaikan
Sebab Kebaikan Itu Bekal Hidup
TRIBUN SOLO/EKA FITRIANI
Pada foto Pak Harto berpakaian dinas militer warna hijau tertulis:
Nglurug Tanpa Bala
(Menyerang Tanpa Pasukan)
Sugih Ora Nyimpen
(Kaya Tanpa Menyimpan Harta)
Sekti Tanpa Maguru
(Sakti Tanpa Berguru)
Menang Tanpa Ngasorake
(Unggul Tanpa Mengalahkan)
Hingga kini Dalem Kalitan merupakan rumah keluarga Soeharto bila berkunjung ke Solo.
Saat Tribun Solo berkunjung ke Dalem Kalitan suasana terasa sejuk dengan pemandangan yang asri.
Di bagian luar kompleks bangunan Dalem Kalitan terdapat masjid.
Di sekitar pintu gerbang, tampak beberapa pedagang kaki lima menjual aneka makanan.
Kendati merupakan kediaman pribadi keluarga Soeharto, Dalem Kalitan dibuka untuk umum.
Wisatawan diperkenankan masuk menikmati suasana khas Jawa di Dalem Kalitan.
Bangunan yang dibangun diatas lahan seluas 1 hektar tersebut terdiri dari tiga bagian yaitu pendopo, ruang tengah atau pringgitan dan senthong (ruang tidur).
Pendopo tersebut dahulu digunakan Soeharto dan Bu Tien menemui tamu-tamunya.
Terdapat banyak gambar Soeharto dan Bu Tien di ruangan tersebut.
Barang-barang antik berupa peralatan makan terlihat disimpan dalam lemari kaca.
Selain itu juga terdapat foto-foto Pak Harto dan Bu Tien, serta cinderamata dan penghargaan.
Terdapat juga sertifikat gelar Pahlawan Nasional Bu Tien Soeharto, yang dipajang di depan pintu utama. (Tribun Solo/Eka Fitriani)