Pria Tuna Netra Ini Tantang Mahasiswa Main Catur
Di acara kampanye disabilitas yang diadakan jurusan Arsitektur Universitas Kristen Petra, Sabtu (23/04/2016), Erik menantang mahasiswa.
Editor: Wahid Nurdin
Laporan wartawan Surya, Neneng Uswatun Hasanah
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Kekurangan fisik tidak membatasi seseorang untuk berprestasi.
Erik Febrianto, siswa Yayasan Pendidikan Anak Buta meraih juara 2 catur siswa tuna netra tingkat nasional pada 2015.
Di acara kampanye disabilitas yang diadakan jurusan Arsitektur Universitas Kristen Petra, Sabtu (23/04/2016), Erik menantang mahasiswa untuk bertanding catur dengannya.
"Syaratnya, penantang harus ditutup matanya. Tapi jangan khawatir, karena papan dan pion catur yang digunakan khusus untuk penyandang tuna netra," kata Richmond Pangalila, ketua panitia acara.
Ryan Syuhadi, guru YPAB yang mendampingi, menjelaskan perbedaan yang ada pada papan dan pion catur khusus tersebut.
"Bedanya pada papan caturnya adalah untuk kotak warna hitam sedikit menonjol ke atas dan pada tiap kotak ada lubang untuk menancapkan pion yang dipasangi serupa pasak kecil agar pion tidak terjatuh. Sedangkan pada pion putih diberi tanda berupa paku pines untuk membedakan dari yang hitam," jelasnya.
Erik yang kini kelas VIII itu sudah hafal bentuk dari masing-masing pion sehingga dengan meraba sedikit saja Erik sudah memahami dan bersiap mengambil langkah selanjutnya.
Acara kampanye disabilitas yang diadakan terdiri dari acara bedah buku living in dignity, workshop desain rumah, apartemen, dan sekolah bagi difabel, dan pameran karya living in dignity.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.