Usai Membunuh Seorang Pengemis, Bisri Meminta Makan dan Minum kepada Warga
Jasad seorang laki-laki mengenakan baju lusuh ditemukan terkapar di halaman rumah yang ditinggalkan oleh sang pemilik.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, PATI - Warga Desa Penanggungan RT 006/RW 001 Kecamatan Gabus, Pati, gempar setelah muncul kabar penemuan mayat.
Jasad seorang laki-laki mengenakan baju lusuh ditemukan terkapar di halaman rumah yang ditinggalkan oleh sang pemilik.
Berdasarkan data Polsek Gabus, korban bernama Kasnadi (65). Kondisi jenazah mengenaskan dengan kepala bagian belakang pecah.
Kasnadi adalah warga Desa Sunggingwarno RT 008/RW 001, Kecamatan Gabus. Warga mengenalnya sebagai pengemis.
Saat ditemukan, korban mengenakan baju batik lengan panjang, celana panjang warna cokelat, sandal jepit warna merah, serta penutup kepala warna hitam. Korban memiliki tinggi badan sekira 150 centimeter.
"Saat warga melaporkan ada penemuan mayat, kami langsung ke lokasi untuk olah tempat kejadian perkara (TKP). Kami bahkan telah mengamankan pelaku," kata Kapolsek Gabus, AKP Sudarsono, Sabtu (23/4/2016).
Menurutnya, korban tewas tersungkur usai dihantam batu besar oleh pelaku.
Batu tersebut mengenai kepala bagian belakang.
Sudarsono bercerita, Sabtu, pukul 04.30 WIB, Kasnadi hendak berangkat mengemis di sekitar Pasar Puri, Pati.
Sesampai Desa Penanggungan, ia bertemu dengan pelaku, yakni Bisri (23). Selama ini, Bisri dikenal memiliki gangguan jiwa.
"Tidak mengetahui pokok permasalahan, keduanya terlibat adu mulut. Bisri meludahi korban. Bahkan, ia mengancam membunuh korban," terangnya.
Mendengar ancaman tersebut, korban lari terbirit-birit. Pelaku kemudian mengejarnya. Korban yang sudah berusia lanjut begitu mudah dikejar pelaku.
"Saat itu pula, pelaku menghantamkan batu besar. Korban langsung tewas dalam kondisi mengenaskan," ujar Sudarsono.
Kini pelaku diamankan di Mapolres Pati untuk pemeriksaan lebih lanjut. Polisi juga mengamankan sejumlah alat bukti.
"Kami sudah amankan barang bukti berupa tongkat dan batu besar. Kami mendalami lebih lanjut kasus ini," imbuh Sudarsono.
Suci, Ketua RT 006 desa setempat, mengatakan, pelaku diamankan karena warga melihat tangannya berlumuran darah. Usai membunuh, pelaku sempat minta makan dan minum.
"Sabtu, pukul 05.15, pelaku meminta makan dan minum kepada saya. Waktu itu, tangannya penuh darah," ujarnya. (tribunjateng/mam)