Pendapatan Sopir Angkot Menurun, Para Istri Ikut Demo Wali Kota Bogor
Ratusan sopir angkutan perkotaan yang berunjukrasa di Balaikota Bogor juga diikuti oleh istri-istri sopir angkot.
Editor: Y Gustaman
Sejumlah penumpang terpaksa ikut truk TNI untuk sampai tempat tujuan karena para sopir angkot Kota Bogor mogok beroperasi, Rabu (27/4/2016). TRIBUNNEWSBOGOR.COM/YUDHI MAULANA ADITAMA
Mobil truk ini mengangkut para penumpang yang terlantar di dekat Simpang Tugu Kujang. Belasan penumpang langsung berebut naik truk saat tiba di Simpang Tugu Kujang.
Seorang ibu yang memakai tongkat kesulitan saat naik truk. Terpaksa anggota polisi dan penumpang pria lainnya membantu ibu berkerudung hitam tersebut untuk menaiki truk.
"Ya lumayan lah bisa naik truk, biar bisa cepat pulang. Saya cuma sampai lampu merah yang mau Stasiun Bogor," kata si ibu kepada TribunnewsBogor.com, Rabu (26/4/2016).
Ia mengaku tidak mengetahui sopir angkot berunjukrasa hari ini. Kini beberapa penumpang masih terlantar dan menunggu truk polisi dan TNI tiba.
Bima Arya Menanggapi
Turunnya pendapatan yang dialami sopir angkot ditanggapi Wali Kota Bogor, Bima Arya. Menurut dia penurunan pendapatan mereka sudah terjadi sebelum diberlakukannya sistem satu arah.
Tuntutan pembatalan sistem ini di lingkar Kebun Raya Bogor lewat aksi unjuk rasa dan sweeping anarkis yang dilakukan sopir angkot akan ditanggapi Bima Arya pada Kamis (28/4/2016).
"Tadi tidak memungkinkan ke Balaikota, karena setelah acara dengan LPM saya ditunggu pertemuan di kantor staf presiden, ini baru saja ke luar," ujar Bima ditemui terpisah.
Menurut dia, keluhan para sopir tentang turunnya penghasilan mereka bukan imbas sistem satu arah.
"Sebelum sistem satu arah pun banyak keluhan pendapatan sopir makin turun, artinya sistemnya yang harus kami benahi," ujar Bima.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.