Cerita Sertu Yuarso, Babinsa yang Tinggal Tanpa Listrik di Pelosok Papua
Mengenakan seragam tentara lengkap, Yuarso sudah siaga sejak pagi.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak
Karena kalau mau ke Kabupaten Asmat dan Kabupaten Nduga harus ditempuh dengan menggunakan speed boat.
Sebagai perempuan, dirinya mengaku memiliki rasa takut karena harus berjuang hidup dengan suaminya di tanah yang tak belum pernah dipikirkan sebelumnya.
Namun Rosalinda tetap membulatkan tekad.
"Bismillah saja mas. Allah tidak buta," katanya.
Butuh waktu setengah hari untuk sampai di kediaman mereka.
Dari Jakarta, menggunakan pesawat selama enam jam perjalanan ke Timika, Papua.
Setelah itu, dari Timika menggunakan pesawat kecil Caravan selama satu jam untuk tiba ke Kenyam, Nduga.
Setelahnya menggunakan mobil sekitar dua jam ke Batas Batu, Nduga.
Nah, untuk sampai ke rumah mereka, Anda harus naik speed boat melintasi Sungai Momugu sekitar satu jam.
Tinggal Dua Tahun Tanpa Listrik
Hidup tanpa listrik selama dua tahun, dirasakan Yuarso seperti hidup di goa saat malam harinya.
Dia hanya mengandalkan pelita untuk sekedar bisa menerangi rumahnya yang hanya terbuat dari kayu.
"Tapi yang terpenting anak dan istri saya bisa sehat," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.