Cerita Sertu Yuarso, Babinsa yang Tinggal Tanpa Listrik di Pelosok Papua
Mengenakan seragam tentara lengkap, Yuarso sudah siaga sejak pagi.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak
Wilayah Kampung Mumugu yang masuk dalam Distrik Sawaerma ini memang semenjak Indonesia merdeka belum dialiri listrik.
Namun, mimpi adanya cahaya saat malam hari bisa terwujud setelah menerima bantuan genset.
"Ada listrik karena pakai genset, hadiah dari Danrem (Danrem 174/Merauke, Brigjen TNI Achmad Marzuki). Dari dulu gak ada listrik," kata Rosalinda.
Tak hanya bantuan genset yang diterima Yuarso, pria asal Kebumen, Jawa Tengah ini.
Untuk memudahkan pergi ke kota, sekedar membeli kebutuhan pokok dan mengambil gaji, Panglima TNI yang memberikan sumbangan speedboat.
Sebelumnya, untuk pergi ke kota terdekat Rosalinda mesti merogoh kantong pribadi dan menyewa perahu Rp5 juta untuk pulang pergi.
Namun dirinya tak mengeluh membayar mahalnya hidup di pelosok, lantaran belum terbangunnya infrastruktur jalan yang menghubungkan daerah satu ke daerah lainnya.
"Sudah ada speedboat. Sebelumnya saya harus sewa kapal Rp5 juta," katanya.
Gatot, memang tengah meninjau langsung proses pembangunan Jalan Trans Papua.
Selain meninjau pembangunan jalan yang membentang dari selatan ke utara itu, Gatot juga meninjau pembangunan Dermaga Batas Batu dan Mumugu.
Yuarso tampaknya sudah melekat dengan masyarakat asli Mumugu.
Menurut dia, ada setidaknya 73 kepala keluarga dengan 107 jiwa.
Dia merasa punya beban batin untuk meninggalkan mereka.
Selama tinggal di sini, pasangan suami istri ini memberikan pembelajaran untuk masyarakat.
"Sampai saat ini masyarakat tidak boleh saya pergi, saya beban batin untuk meninggalkan mereka," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.