Bukan Soal Nilai, Ternyata Ini Alasan Roymardo Bunuh Dosennya
Hal itu berdasarkan keterangan tersangka saat menjalani pemeriksaan di Polresta Medan.
Penulis: Array Anarcho
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Kepala Kepolisian Resort Kota Medan, Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto menyebut aksi pembunuhan yang dilakukan Roymardo Sah Siregar (19) terhadap dosen Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (FKIP UMSU), Nurain Lubis dilatarbelakangi masalah dendam.
Hal itu berdasarkan keterangan tersangka saat menjalani pemeriksaan di Polresta Medan.
"Dari hasil pemeriksaan, diketahui bahwa pelaku menaruh dendam kepada korban. Dendam ini terjadi sekitar satu bulan yang lalu," kata Mardiaz, Selasa (3/5/2016) sore.
Sekitar sebulan yang lalu, korban pernah memarahi pelaku. Karena selama ini, pelaku kerap tidak mematuhi peraturan di kampus.
"Korban pernah memarahi pelaku karena pelaku tidak membawa buku. Saat masuk ke dalam kelas, pelaku ini hanya mengenakan kaos dan tidak pernah mengenakan kemeja," ujar Mardiaz.
Karena merasa kesal, pelaku menyimpan amarahnya selama ini. Pada Senin (2/5/2016) kemarin, barulah pelaku merencanakan aksi pembunuhan ini.
Saat korban menuju ke kamar mandi, pelaku yang tengah berada di parkiran lantas mengikuti korban.
Pelaku yang sudah membawa senjata tajam kemudian menikam korban usai mengambil air wudhu.
Diberitakan, Nurain Lubis, Dosen Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (FKIP UMSU) tewas ditikam mahasiswanya sendiri, Senin (2/5/2016).
Evakuasi
Wartawan Tribun Medan (Tribunnews.com Network) melaporkan, puluhan personil gabungan Polresta Medan yang berusaha mengevakuasi pelakupembunuhan dosen Fakuktas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (FKIP UMSU), Roymando Sah Siregar, nyaris menabrak ratusan mahasiswa.
Pasalnya, sejumlah mahasiswa sempat membangun barikade di depan Fakultas Ekonomi.
Sembari mengendarai sepeda motor trail, polisi pun menggeber-geeber trail. Sontak, mahasiswa menjerit semaunya.