Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mahasiswa Penikam Dosen UMSU saat Berwudu Sempat Dikeroyok

Dosen FKIP Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Nur Ain Lubis (63), tewas ditusuk lehernya oleh mahasiswa ketika sedang mengambil wudu.

Penulis: Jefri Susetio
Editor: Y Gustaman
zoom-in Mahasiswa Penikam Dosen UMSU saat Berwudu Sempat Dikeroyok
TRIBUN MEDAN/ARRAY A ARGUS
Suasana pascapembunuhan dosen FKIP UMSU. Saat ini, pelaku masih berada di UMSU 

Laporan Wartawan Tribun Medan, Jefri Susetio

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Nur Ain Lubis (63), meninggal setelah ditikam mahasiswanya, Roymardo Sah Siregar (20), saat ambil air wudu, Senin (2/5/2016), sekitar pukul 15.00 WIB.

Rina Wulandari, mahasiswa FKIP mengatakan, berdasarkan informasi dari sesama rekannya, Nur atau yang akrab disapa Bunda, dibunuh di kamar mandi ketika mau ambil air wudu.

"Aku enggak kenal pelakunya. Kawan-kawan bilang pelaku itu leting 2013. Jadi, Bunda mau ambil air wudu untuk Salat Asar. Tiba-tiba kami dengar Bunda berteriak menjerit dari kamar mandi," katanya di pelataran FKIP UMSU, Jalan Kapten Muktar Basri.

Selain itu, kata dia, ada dugaan Roymardo telah mengikuti Nur sejak dari ruang dosen.

"Barangkali sudah diikuti. Makanya, tidak lama setelah Bunda masuk ke kamar mandi terdengar jeritan. Namun, pintu kamar mandi ditutup tangga. Setelah menikam pelaku lari ke Fakultas Ekonomi," ujar perempuan berkulit sawo matang ini.

Ia mengatakan, belasan mahasiswa langsung mengejar Roymardo yang lari ke arah Fakultas Ekonomi. Mahasiswa sempat menggeroyok pelaku, sebelum petugas keamanan membawa Roymardo ke dalam kamar mandi.

Berita Rekomendasi

"Sempat ramai. Polisi memang datang cepat, namun massa sudah ramai mau membunuh si pelaku. Makanya, sulit tadi mengamankan pelakunya," katanya.

Mahasiswa lainnya, Doni, menduga Roymardo dendam lantaran mendapat nilai jelek.

"Dulu, Roymardo pernah ketahuan pacaran di kamar mandi. Jadi, Bunda kasih nilai buruk. Sehingga, IP-nya rendah," ujar Doni. Menurut dia, pembunuhan itu merupakan akumulasi rasa kecewa pelaku, sehingga nekat melukai korban pakai senjata tajam.

Saat dibawa ke Rumah Sakit Imelda, Nur masih bernapas, namun sudah tidak sadarkan diri.

"Waktu di sini belum meninggal. Setiba di rumah sakit baru meninggal dunia. Saya dapat telepon dari kawan yang mengikuti bahwa, Bunda sudah meninggal dunia," sambung Doni.

Selama ini Nur dikenal sebagai dosen yang baik kepada mahasiswa dan jarang memarahi mahasiswa. Doni mengaku terkejut dengan pembunuhan tersebut.
"Sangat terkejut kami. Bunda ini mantan dekan. Makanya dikenal mahasiswa. Setahu saya pelaku memang kreak, sok preman. Makanya, pengin kami bunuh saja manusia laknat itu," ia berharap.

Pria berkaca mata ini berujar, Nur meninggal dunia lantaran mengalami luka tusuk di leher, tepat di tenggorokan serta luka sayat di leher sebelah kanan.

"Saya enggak berani ambil gambarnya. Banyak darah tadi di kamar mandi. Lukanya ada di leher tepat tenggorokan dan lehernya disayat-sayat. Saya yakin ini sudah direncanakan, karena pelaku bawa pisau," kata Doni.

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas