Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Warga Temukan Batu Artefak di Kebun Kopi Pagaralam

Benda peninggalan bersejarah kembali ditemukan secara tak sengaja oleh warga.

Penulis: Welly Hadinata
Editor: Sugiyarto
zoom-in Warga Temukan Batu Artefak di Kebun Kopi Pagaralam
Sriwijaya Post/ Welly Hadinata
Batu artefak dengan ukiran tulisan aksara Jawa Muda yang ditemukan warga di tengah perkebunan kopi di kawasan Dusun Gunung Agung Ilir Kota Pagaralam Sumsel, Selasa (3/5/2016) 

Warga Temukan Batu Artefak di Kebun Kopi

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG ---Benda peninggalan bersejarah kembali ditemukan secara tak sengaja oleh warga.

Kali ini warga menemukan benda bersejarah berupa batu artefak di perkebunan kopi di wilayah Dusun Gunung Agung Ilir Kelurahan Agung Lawangan Kecamatan Dempo Utara Kota Pagaralam Sumsel, Selasa (3/5/2016).

Menurut Hendro, warga yang menemukan batu artefak, lokasi batu ini ditemukan sekitar 100 meter dari Talang Ayek Salak perkebunan kopi.

Bentuknya unik, dihiasi tapak kaki kanan mungil, sekitar 5 centimeter. Didekat tapak kaki, terdapat ukiran berbentuk rangkaian huruf sepanjang 7 centimeter.

Belum diketahui jenis huruf apa dan apa artinya. "Baru pertamakali saya melihat batu seperti ini," ujarnya.

Terkait penemuan batu artefak yang memiliki nilai sejarah tinggi, perlu mendapatkan kajian lebih jauh untuk mencari tahu sumber dari keberadaan artefak tersebut.

BERITA TERKAIT

"Keberadaan artefak di Dusun Gunung Agung Ilir sangat menarik untuk dikaji dan diteliti lebih jauh, terlebih adanya tulisan dan telapak kaki di artefak tersebut."

"Ini secara tidak langsung legenda tentang adanya 3 jagad di Besemah, yakni Jagad Jawa, Besemah dan Aceh benar adanya," ujar Samsul Bahri Burlian, Kepala Disbudpar Kota Pagaralam.

Dikatakannya, ukiran huruf yang digunakan di artefak, diperkirakan huruf aksara Jawa Muda atau honocoroko.

Sedangkan gambar telapak kaki di bagian sisi kanan atas artefak, sebagai simbol kekuasaan atau mirip prasasti Ciaruteun.

"Usia prasasti ini belum kita perkirakan, perlu dilakukan tes karbon. Tidak bisa asal diperkirakan saja," tambahnya.(Welly Hadinata)

Sumber: Sriwijaya Post
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas