Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Di Tangan Rusmaidah, Sekolah yang Dulunya Kumuh Tapi Sekarang Jadi Lokasi Studi Banding

SDN Kebun Bunga 5 menjadi lokasi studi banding dari negara lain seperti Uzbekistan, Tashkent, Korea Selatan, Filipina, dan Jerman

Penulis: Eko Sutriyanto
zoom-in Di Tangan Rusmaidah, Sekolah yang Dulunya Kumuh Tapi Sekarang Jadi Lokasi Studi Banding
Banjarmasinpost.co.id/Milna Sari
Siswa SDN Kebun Bunga 5 Banjarmasin menikmati anjungan baca yang dibangun Pertamina, Jumat (28/8). 

TRIBUNNNEWS.COM, BANJARMASIN -  Jika kita mengenal sosok Ki Hajar Dewantara yang menjadi Bapak Pendidikan, saat ini kita juga memiliki Rusmaidah, yang dirasa pantas untuk menyandang gelar Ibu Pendidikan.

Setidaknya, semangat dan dedikasi yang sama, telah ditunjukkan wanita kelahiran Barabai ini, dalam memajukan pendidikan dan kualitas belajar mengajar di Sekolah Dasar Negeri Kebun Bunga 5, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Rusmaidah masih ingat, 6 tahun silam saat Ia berkunjung ke SDN Kebun Bunga 5 untuk pertama kalinya.

Panca inderanya cukup dikagetkan dengan kondisi sekolah yang sangat memprihatinkan karena sekolah ini didirikan di atas tanah resapan, pada waktu itu sekolah ini sudah terendam air setinggi 40 cm.

Di sisi lain, tempat pembuangan sampah yang letaknya di depan sekolah, menimbulkan aroma yang tidak sedap.

“Pada waktu itu hati saya sangat tergerak. Saya lihat langsung kondisi ini dan bertanya-tanya, bagaimana para siswa dapat belajar dengan baik di tempat seperti ini? Setelah berbincang dengan pihak sekolah, salah satu guru juga mengatakan bahwa bangunan sekolah sudah berumur 40 tahun dan kayunya banyak yang sudah lapuk. Kondisinya sangat memprihatinkan dan membuat saya sedih,” jelas Rusmaidah.

Pembuatan daerah resapan menjadi solusi pertama yang ditawarkan oleh Rusmaidah yang saat ini ditunjuk menjadi Kepala SDN Kebun Bunga 5.

BERITA REKOMENDASI

Peninggian halaman sekolah menjadi langkah selanjutnya, agar air hujan dapat mengalir ke daerah yang lebih rendah.

Setelah itu, aplikasi mesin drainase dirasa penting untuk mengalirkan air yang menggenang di halaman sekolah ke daerah resapan yang telah dibuat.

Saat ini, daerah resapan tersebut dijadikan kolam Ikan Nila, Ikan Patin dan Ikan Lele.

“Setelah semua perbaikan ini selesai, muncul tantangan lain. Karena sekolah ini dekat dengan rawa, kualitas air masih sangat keruh. Pembuatan 2 tandon kami rasa baik untuk menjernihkan air. Pada tandon pertama ada penyaring berisi ijuk, kerikil, arang tempurung yang dialirkan ke tandon kedua berisi kaporit. Hal ini bermanfaat untuk mengurangi 20% tagihan air ledeng bulanan sekolah kami,” kata Rusmaidah.

 Tiga tahun kemudian, Rusmaidah berhasil mentransformasi SDN Kebun Bunga 5 menjadi sebuah sekolah yang berkaca pada pemahaman ramah lingkungan.


Tidak berhenti disitu, wanita yang kini memiliki tiga orang anak dan seorang cucu ini juga turut ambil bagian dalam pengembangan literasi dan kemampuan baca anak dan warga Banjarmasin yang dirasa masih kurang.

Pembuatan pendopo belajar, serta pojok baca yang tersebar luas di berbagai lokasi diadakan, demi melibatkan seluruh masyarakat untuk belajar dan membaca.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas