Elang Hitam Terancam Punah, Bertelur Dua Tahun Sekali
Elang hitam terancam selain habitatnya telah rusak, juga kemampuan berkembang biak hewan pemangsa daging ini hanya setahun dua kali.
Penulis: Array Anarcho
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Elang hitam terancam selain habitatnya telah rusak, juga kemampuan berkembang biak hewan pemangsa daging ini hanya setahun dua kali.
"Elang hitam yang dilindungi ini bertelur dalam waktu dua tahun sekali. Sekali bertelur hanya satu butir," ujar Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumut, Herbert, di Taman Margasatwa Medan, Kamis (12/5/2016).
Ia mengatakan, telur yang hanya sebutir itu belum tentu jadi. Apalagi, faktor alam di sekitar habitat elang ini sangat menentukan telur yang ditetaskan.
"Selain persoalan perkembangbiakannya cukup lemah, menurunnya jumlah elang hitam ini karena perburuan. Di dalam Peraturan Pemerintah (PP) No7 tahun 1999 telah dijelaskan hewan ini adalah salah satu yang dilindungi," ungkap Herbert.
Habitat hidup elang hitam berada di wilayah pegunungan. Untuk di Sumatera Utara, kata dia, elang hitam masih banyak terlihat di kawasan Sicikecike, Siranggas, dan Barumun.
"Untuk jumlah populasinya, kami sendiri belum ada melakukan penelitian. Namun, di Sumatera Utara memang masih terlihat elang hitam ini berada di wilayah-wilayah pegunungan," kata dia.