Dukungan Golkar Untuk Jokowi-JK Mendapat Sambutan Hangat PDIP
Hasto mengatakan langkah Golkar yang berbalik arah mendukung pemerintah ini merupakan suatu hal positif dalam konsolidasi Pemerintahan Jokowi-JK.
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Wartawan Tribun Bali, Ragil Armando
TRIBUNNEWS.COM, MANGUPURA – Pidato politik Ketua Umum DPP Partai Golkar, Aburizal Bakrie, yang menegaskan Partai Golkar mendukung pemerintahan Jokowi-JK, mendapat sambutan hangat dari Sekretaris DPP PDIP Hasto Kristiyanto.
Kepada awak media Hasto mengatakan langkah Golkar yang berbalik arah mendukung pemerintah ini merupakan suatu hal positif dalam konsolidasi Pemerintahan Jokowi-JK.
“Tentu saja komitmen kekaryaan Partai Golkar untuk mendukung pemerintah suatu hal yang positif di dalam konsolidasi pemerintahan Pak Jokowi-JK. Karena memang melihat berbagai persoalan yang dihadapi bangsa ini sudah layak, seluruh komponen bangsa bersatu padu dan bergotong-royong untuk mewujudkan demokrasi agar menambahkan wajahnya untuk kesejahteraan rakyat,” papar Hasto usai pembukaan Munaslub Partai Golkar, BNDCC, Nusa Dua, Bali, Sabtu (14/05/2016).
Terkait dukungan Golkar apakah akan menggeser komposisi posisi menteri yang selama ini ada di kabinet, Hasto berujar pihaknya menyerahkan kepada Presiden Jokowi sebagai hak prerogative Presiden.
“Ya itu kan asumsi, tapi kita melihat positif saja, bahwa diberikannya komitmen mendukung pemerintahan Jokowi-JK ini merupakan bagian dari konsolidasi politik yang sangat penting. Karena stabilitas politik ini memang mutlak agar percepatan pembangunan yang dicanangkanPak Jokowi dapat berjalan. Sepenuhnya PDIP mendukung keputusan dari presiden, persoalan apakah akan masuk dalam cabinet untuk dilakukan reshuffle itu merupakan hal prerogative presiden,” ulasnya.
Ketika disinggung apakah ada calon ketua umum yang disukai oleh PDIP, Hasto menegaskan pihaknya tidak memiliki calon yang disukai dalam Munaslub ini.
Pihaknya menghargai kultur politik di Golkar yang memiliki tradisi politik tersendiri.
"Tidak ada, semuanya kami serahkan karna sebagai parpol kami paham. Semua parpol punya kultur, punya konstitusi sendiri. Kami yakin seluruh tradisi baik agar berjalan di Partai Golkar,” paparnya.
Terkait dengan tidak hadirnya Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputeri dalam Pembukaan Munaslub tadi, Hasto mengungkap jika Ibu Mega menugaskan dirinya dan Menkumham Yasona Laoly untuk mewakili DPP PDIP menghadiri acara tersebut.
“Bu Mega menugaskan saya dan Pak Laoly untuk hadir dalam acara ini. Dalam pengertian ini yang diundang kan DPP. Sehingga saya juga bukan dalam kapasitas pribadi, tapi mewakili Ibu Megawati,” pungkasnya. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.